Sabtu, 28 Mei 2011

Tentang Keteladanan dari Ki Hajar Dewantara


Ajaran kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara yang sangat poluler di kalangan masyarakat adalah Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani. Yang pada intinya bahwa seorang pemimpin harus memiliki ketiga sifat tersebut agar dapat menjadi panutan bagi orang lain.

Ajaran Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara

Ing Ngarso Sun Tulodo artinya Ing ngarso itu didepan / dimuka, Sun berasal dari kata Ingsun yang artinya saya, Tulodo berarti tauladan. Jadi makna Ing Ngarso Sun Tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang - orang disekitarnya. Sehingga yang harus dipegang teguh oleh seseorang adalah kata suri tauladan.

Ing Madyo Mbangun Karso, Ing Madyo artinya di tengah-tengah, Mbangun berarti membangkitan atau menggugah dan Karso diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat. Jadi makna dari kata itu adalah seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat . Karena itu seseorang juga harus mampu memberikan inovasi-inovasi dilingkungannya dengan menciptakan suasana yang lebih kodusif untuk keamanan dan kenyamanan.

Demikian pula dengan kata Tut Wuri Handayani, Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh orang - orang disekitar kita menumbuhkan motivasi dan semangat.

Jadi secara tersirat Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani berarti figur seseorang yang baik adalah disamping menjadi suri tauladan atau panutan, tetapi juga harus mampu menggugah semangat dan memberikan dorongan moral dari belakang agar orang - orang disekitarnya dapat merasa situasi yang baik dan bersahabat . Sehingga kita dapat menjadi manusia yang bermanfaat di masyarakat.











http://www.tni.mil.id/news.php?q=dtl&id=113012006111130

http://www.gudangmateri.com/2010/04/arti-kata-tut-wuri-handayani.html

Kamis, 26 Mei 2011

Tafakur Alam 2011






Assalamu'alaikum temen2..kita dari Rohis 23 mau ngasih tau klo bakal ada acara seru ni di bulan juni nanti

Name : Tafakur alam (TA)
Date : 17-19 juni 2011
Place : Villa Bintang, Cigemea Bogor
Cost : 80000 aja

Bagi yang mau daftar, bisa langsung hubungi PANITIA TAFAKUR ALAM

Atau bisa langsung daftar ke stand Rohis d'depan musholla Bahrul Ilmi SMAN 23
pendaftaran terakhir tanggal 10 juni

So, be the first !!

*jgn lupa invite temen2 sekelas kalian juga ya
salam ukhuwah :))

Jaket ROHIS 23




Jaket ~ROHIS~ ayoooo siapa aja yang mau pesaaaaannnn ????

Jaket'y nyaman di pake bang. Saat cuaca dingin, jaket'y bikin badan anget. Saat cuaca panas, jaket'y bikin badan adem (dipake saat naik motor) :) jangan make jaket ini di ruang trtutup kedap udara, krn dpt mmbwt tubuh tdk nyaman. BiLa sakit brLanjut, sgr hubngi dokter.

JAKET ROHIS dibuat secara terbatas. Siapa cepat dia dapat. Bagi kawan2 yg brminat, diharapkn sgra konfirmasi ke Kak Muhammad Syarif Hidayat.

Sidney Jones dan Rohis


DIALOG JUM'AT REPUBLIKA
Jumat, 06 Mei 2011 pukul 15:44:00



JIC
Oleh Rakhmad Zailani Kiki
Staf Seksi Pengkajian Bidang Diklat JIC

Menjelang peringatan Hari Pendidikan Nasional kemarin, kita dikejutkan pernyataan seorang pakar terorisme, Sidney Jones, bahwa gerakan teroris saat ini makin merajalela. Gerakan mereka bahkan tumbuh lewat studi-studi kajian Islam di kalangan pemuda, seperti Rohani Islam (Rohis) di sekolah menengah atas.

Menurutnya, Rohis pada umumnya sangat baik, tapi di beberapa daerah bisa jadi poin masuk untuk teroris. Sehingga, untuk mengatasi teroris tidak bisa hanya mengandalkan aparat saja, di sini kepala sekolah juga harus berperan mematikan bibit-bibit teroris di sekolah.

Sidney juga menyarankan dan mengusulkan agar pemerintah melibatkan semua kaum ibu, karena merekalah yang lebih mengerti dan mengetahui perilaku dan kegiatan anaknya. Pernyataan Sidney Jones itu tak urung menimbulkan banyak respons penolakan, mulai dari anggota dewan, Menteri Pendidikan, sampai masyarakat awam.

Apalagi bagi mereka yang pada era 80-an duduk di sekolah menengah atas, terlebih yang aktif di Rohis, tentu akan menertawakan pernyataan Sidney Jones tersebut. Bagaimana tidak tertawa, Sidney Jones menyamakan para aktivis Rohis dengan murid 'madrasah' binaan para teroris yang ada di negara-negara yang memang menjadi sarang teroris.

Bolehlah dia pakar di bidang terorisme, tetapi dia sangat lemah pemahamannya tentang Rohis. Bagi mereka yang belum mengerti Rohis, mari sedikit kita bernostalgia ke era 80-an saat Rohis tumbuh menjamur di sekolah-sekolah menengah atas. Khususnya di Jakarta, Rohis merupakan salah satu unit ekstrakurikuler sekolah berada dalam struktur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

Kemunculan Rohis di sekolah tidak terlepas dari kebutuhan pelajar Islam agar ada suatu wadah ekstrakurikuler yang dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang Islam dan mengekspresikan keislaman mereka lewat peringatan hari besar Islam seperti Peringatan Maulid Nabi dan Isra Mikraj dalam bentuk pementasan seni budaya Islam.

Karenanya, Rohis identik dengan grup nasyid yang penampilannya telah menjadi menu wajib di setiap acara peringatan hari besar Islam. Judul-judul Nasyid seperti "Laa Tas-alu" (Jangan Kau Tanya) dan "Ribathul Ukhuwah" (Tali Persaudaraan) merupakan dua judul dari judul-judul nasyid yang populer didendangkan.

Karena nasyid itu berbahasa Arab yang hampir tidak diketahui artinya oleh yang hadir, maka terjemahan nasyid dibacakan sebagai puisi, mengiringi nasyidnya. Sekarang tidak hanya ada grup nasyid, tetapi juga grup marawis. Ada pula kegiatan tafakur alam yang bahkan diikuti para guru, seperti yang dilakukan oleh Rohis SMU 23 kala itu. 

Tentu saja diadakan juga pengajaran tentang keislaman, bahasa Arab, dan lain-lain. Bahkan untuk urusan toleransi, Rohis sangat peduli. Yaitu, dengan mengajarkan kepada anggotanya agar terhadap pelajar atau siapa pun yang berada di lingkungan mereka yang berbeda agama dan keyakinannya harus bersikap penuh toleransi dan penuh kasih sayang.

Kini, banyak di antara mereka yang dulu aktif di Rohis telah menjadi kaum profesional, bahkan tidak sedikit yang berkiprah di ketentaraan. Salah satunya adalah Letkol (Kes) TNI-AU dr Wawan Mulyawan SpBS.

Kisahnya ini dia tuturkan sendiri pada saat acara ceramah dan talk show yang dipandu oleh KH Wahfiudin Sakam pada acara "Dzikir Akbar Pendidikan" di Jakarta Islamic Centre (JIC) yang diadakan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada Senin, 2 Mei 2011.

Dia mengisahakan, di era 80-an, sewaktu duduk di bangku sekolah di SMU 3 Setia Budi, dia aktif mengikuti kegiatan Rohis. Keaktifannya di Rohis ternyata tidak mengganggu aktivitasnya belajar, malah sangat menunjang. Hal ini dibuktikan ketika dia lulus Sipenmaru (ujian masuk perguruan tinggi saat itu) dan diterima untuk melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran UI.

Ketika di semester tiga, dia mendaftarkan diri sebagai tentara ABRI (sekarang TNI) di Angkatan Udara. Setelah lulus kuliah sambil terus berkarier sebagai tentara, dia mengambil kuliah spesialis bedah syaraf. Kini, dia menjadi perwira TNI-AU dengan pangkat Letkol sekaligus sebagai dokter spesialis bedah syaraf.

Salah satu faktor utama keberhasilan kariernya saat ini adalah kemampuannya untuk menghindari godaan dari lawan jenis atau pergaulan bebas dan harta. Kemampuan-kemampuan tersebut dia dapat dari didikan selama dia beraktivitas di Rohis.

Kisah Letkol (Kes) TNI-AU dr Wawan Mulyawan SpBS adalah satu dari sekian ribu kisah sukses alumni Rohis yang kini berkiprah dan mengabdi untuk agamanya, bangsanya, perdamaian, dan NKRI. Jadi, wahai Sidney Jones, siapa Rohis yang kau maksud?

Rohis Mengawal Moral Bangsa



Assalamualaikum…


Yuk ikuti Lomba Menulis Islamedia : Rohis Mengawal Moral Bangsa.

Belakangan ini isu-isu miring menerpa Rohis Sekolah dan Rohis Kampus dengan pernyataan-pernyataan yang tidak mendasar. Padahal telah banyak kebaikan-kebaikan yang dihasilkan dari rohis-rohis di sekolah-sekolah dan kampus-kampus yang telah eksis saat ini.

Isu-isu tersebut akhirnya mebuat cemas beberapa orang tua ketika anaknya belajar islam di rohis-rohis sekolah dan kampus yang ada. Padahal rohis adalah lembaga yang mendapatkan dukungan penuh dari pihak sekolah dan kampus karena efek pengembangan diri positif yang dihasilkan.

Kemudian, hayuk kita menulis tentang rohis di sekolahmu dan juga di kampus-kampus tempat kamu menimba pendidikan saat ini, bagaimana efek positif dan negatifnya yang kamu rasakan, dan benarkah Rohis sejalan dengan isu-isu negative yang ada saat ini?

Bagaimana caranya???



Persyaratan Umum

1. Peserta dibuka untuk tingkat Siswa, Mahasiswa, dan Umum
2. Karya tak akan digunakan panitia tanpa izin pengirim.

3. Karya yang dikirim tidak akan dikembalikan.

4. Jumlah karya yang dikirimkan tak dibatasi.

5. Karya yang dikirim orisinal, bukan karya orang lain, bukan jiplakan, bukan hasil copy-paste karya orang lain.

Tema

Semua karya harus bertema: “Rohis Mengawal Moral Bangsa”


Persyaratan Khusus


Panjang tulisan minimal 1 halaman A4 dengan margin 2 cm (atas bawah kanan kiri), huruf Times new roman ukuran 12 (No spacing)Gaya penulisan menekankan pada topic UMUM DAN SEKITAR KEHIDUPAN PESERTA BERINTERAKSI DENGAN ROHIS.Karya yang dikirmkan harap mencantumkan peserta tingkat.

Cantumkan : Nama asli, Alamat email, alamat rumah, sekolah (bagi tingkat siswa)/kampus (bagi mahasiswa)/pekerjaan (bagi umum), dan nomor yang bisa dihubungi.

Pengiriman Karya


Karya dikirimkan ke:

Email : redaksi_islamedia@yahoo.com



Hadiah Tiap Kompetisi
Tulisan terbaik untuk tingkat Siswa, Mahasiswa, dan Umum akan mendapatkan hadiah menarik dari Islamedia.

Tim Penilai Tulisan:

Akmal Sjafril, penulis buku "Islam Liberal 101"
Eko Novianto, penulis buku "Sudahkah Kita Tarbiyah"
Salim A Fillah, penulis buku "Dalam Dekapan Ukhuwah"


Ayuk, ditunggu apalagi, Islamedia menantikan karya-karyamu.
Mari kita tunjukkan Rohis adalah pengawal moralitas bangsa ini.

Karya diterima paling lambat 15 Juni 2011

http://www.islamedia.web.id/2011/05/lomba-menulis-rohis-mengawal-moral.html

Jumat, 20 Mei 2011

Bersyukur Itu Terus Belajar dan Berkarya


Alhamdulillah, segenap rasa syukur tak terhigga kepada Rabb semesta alam, dan Congratulation! Selamat kepada siswa-siswi kelas XII SMAN 23 yang lulus 100 % pada Ujian Nasional kemarin. Tak terbayangkan memang betapa bersyukurnya! Selamat ya untuk teman-teman dan kakak-kakak semua. Selamat atas kelulusannya, dan selamat berkarya pada setiap waktu dan tempat.

Un-accountable memang nikmat Allah itu, tidak dapat kita menghitungnya, mungkin bisa ber-byte-byte file yg akan dikumpulkan jika kita mau mencoba menghitungnya. Bersyukurlah, makan akan Allah tambah,,,dan jangan pernah kita mengkufuri nikmatnya.


“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memberikan pernyataan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Ku-tambah nikmat-Ku kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7).

Kalau pernah baca buku The Secret, pastinya udah mengerti ya apa gunanya bersyukur? Tapi apa perlu baca buku itu dulu baru mulai bersyukur? Rasanya setiap waktu pun islam mengajarkan kita untuk selalu bersyukur ya...! Menurut buku The Secret, dunia ini dipenuhi dengan hukum tarik menarik.. apa yang kita pikirkan, apa yang kita ucapkan.. akan kembali pada kita… (The Law Attraction).

Apapun kondisinya berusahalah untuk selalu bersyukur, setidaknya dalam kesabaran sederhana kita pun adalah bentuk syukur kita.

Bersyukurlah...

Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan. Seandainya sudah, apa lagi yang harus diinginkan?

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu, karena itu memberimu kesempatan untuk belajar.

Bersyukurlah untuk masa-masa sulit, dimasa itulah kamu bertumbuh.

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu, karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang.

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru, karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu.

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat, itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga.

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih, karena itu berarti kamu telah membuat suatu perbedaan.

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik. Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur pada masa yang surut.

Rasa syukur dapat mengubahkan hal yang negatif menjadi positif. Temukan cara untuk bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagi kita...

dari berbagai sumber (http://hidupuntukberkarya.multiply.com/, etc)

Lulus UN Kok Corat-Coret Seragam? Bersyukur di Masjid dong!


REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH--Beragam cara siswa dalam merayakan keberhasilannya setelah memastikan mereka lulus Ujian Nasional (UN) 2011. Aksi mencoret seragam sekolah dengan spidol dan cat, rekreasi bareng di objek wisata, konvoi kendaraan di jalan raya sebagai wujud kegembiraan seusai melihat pengumuman dan lulus UN.

Kegembiraan macam itu menjurus "euforia" terkadang tanpa kontrol, misalnya ratusan siswa tanpa menggunakan helm pengaman konvoi sambil membunyikan klakson tanpa henti-hentinya, mengganggu orang lain. Rambu lalu lintas misalnya lampu merah di persimpangan jalan seakan tidak berfungsi, akibatnya jalan jadi macet dan terusiknya kenyamanan pengendara lainnya seperti di Kota Banda Aceh, pada Senin (16/5).

Di balik konvoi sepeda motor di jalan raya, namun ada juga diantara mereka melaksanakan shalat sunat, zikir dan berdoa sebagai wujud rasa syukur setelah lulus UN seperti dilakukan ratusan siswa di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

Rasa haru bercampur sedih, diantara siswa yang masih berseragam SMA utuh ketika langkah kakinya menginjakkan anak tangga Masjid Raya Baiturrahman. "Saya terharu karena lulus, tapi sedih akibat ada teman saya sekelas ternyata tidak lulus UN," kata Nisa, salah seorang siswa yang lulus UN 2011 tersebut.

Cut Mira (17) siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Banda Aceh itu mengatakan ia dan kawan-kawannya melaksanakan shalat dan zikir sebagai rasa syukur atas kelulusan UN. "Alhamdulillah kami lulus UN, setelah melihat pengumuman kami berangkat ke Masjid Raya Baiturrahman," kata dia.

Seusai melaksanakan shalat sunat, ratusan pelajar yang telah memadati masjid itu juga mengelar doa dengan membaca zikir dan surat Yasin. "Kami lebih memilih bersyukur dengan shalat dan berzikir daripada merayakan kelulusan dengan cara coret-coret baju seragam dan berhura-hura di jalanan," kata siswa yang ingin melanjutkan studi di jurusan akuntansi fakultas ekonomi itu.

Ia juga mengharapkan teman-teman yang tidak lulus agar tabah dan dapat memperbaikinya di masa yang akan datang. "Kami turut berduka semoga teman-teman yang belum lulus agar dapat tabah," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Banda Aceh Sofyan Sulaiman menyayangkan sikap para pelajar yang merayakan kelulusan UN dengan mencoret seragam dan konvoi sepeda motor. "Padahal, kami sudah menggelar rapat dengan para kepala sekolah mengantisipasi agar tidak terjadinya pencoretan seragam dan konvoi sepeda motor merayakan kelulusan UN," katanya.

Menurut dia, tidak ada sanksi khusus bagi pelajar yang merayakan kelulusan UN. Sanksi hanya bisa diberikan jika perbuatannya ditangani aparat penegak hukum karena melanggar ketertiban umum. "Kami mengimbau bagi pelajar yang berhasil lulus UN tidak merayakan berlebihan. Apalagi bersepeda motor di jalan raya, sehingga mengganggu arus lalu lintas," kata Sofyan Sulaiman.

Lebih rendah Sebanyak 1.821 dari total tercatat 63.021 siswa SMA/sederajat di 23 kabupaten dan kota di Provinsi Aceh tidak lulus UN 2011. "Artinya 97,11 persen (61.200 orang) dari total siswa yang mengikuti UN 2011 itu dinyatakan tidak lulus. Kondisi itu tentunya memprihatinkan kita semua," kata Ketua panitia UN Provinsi Aceh As'ari.

Bahkan, katanya menyebutkan seluruh siswa peserta UN 2011 SMA Negeri 3 Simeulu dinyatakan tidak lulus. Hal itu dikarenakan masih ada di antara guru yang kurang memahami terhadap pelaksanaan UN tersebut. (Selasa, 17 Mei 2011 20:54 WIB)

Senin, 09 Mei 2011

Makna Hari Kelahiran



Kelahiran seorang manusia sebetulnya merupakan perkara yang biasa saja. Bagaimana tidak? Setiap hari, setiap jam, bahkan setiap menit dunia ini tidak henti-hentinya menyambut kelahiran bayi-bayi manusia yang baru. Karena perkara yang biasa-biasa saja, tidak terasa bahwa dunia ini telah dihuni lebih dari 6 miliar jiwa.

Karena itulah, barangkali, Nabi kita, Rasulullah Muhammad Saw tidak menjadikan hari kelahirannya sebagai hari yang istimewa, atau sebagai hari yang setiap tahunnya harus diperingati. Keluarga beliau, baik pada masa Jahiliah maupun pada masa Islam, juga tidak pernah memperingatinya, padahal beliau adalah orang yang sangat dicintai oleh keluarganya. Mengapa? Sebab, dalam tradisi masyarakat Arab, baik pada zaman Jahiliah maupun zaman Islam, peringatan atas hari kelahiran seseorang tidak pernah dikenal.

Ulang tahun kelahiran seseorang sesungguhnya tidak pernah disunnahkan untuk dirayakan dalam syariat. Karena itu hukumnya tidak pernah sampai kepada sunnah apalagi wajib. Kalau pun didasarkan pada tradisi, maka paling tinggi hukumnya mubah. Namun bila memberatkan bahkan menggunakan cara-cara yang tidak sesuai dengan syariat maka hukumnya bisa jadi makruh bahkan bisa saja sampai pada haram.

Karena memang tidak ada anjuran, maka sikap kita yang utama adalah tidak menghidup-hidupkannya. Agar tidak menjadi tradisi yang pada gilirannya dianggap sebagai suatu keharusan.
Namun bukan berarti mutlak tidak boleh merayakannya. Sebagai sebuah kasus tersendiri, tidak ada larangan juga untuk melakukannya selama cara dan tujuannya memang selaras dengan syariat.

Sedangkan memberi hadiah atau bertukar hadiah, jelas ada perintahnya. Hanya saja momentumnya memang tidak harus saat ultah. Sifatnya mutlak dan bebas, kapan saja. Bahkan kalau bisa, justru pada saat teman/saudara kita itu membutuhkan. Jadi bukan harus pada saat hari lahir.

“Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. al-Bukhari, al-Adab al-Mufrid)

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menerima hadiah dan mendoakan pahala bagi (pemberi)-nya.” (HR. al-Bukhari)

Salah satu jenis hadiah yang tidak pernah ditolak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah wewangian. Hal ini sebagaimana hadits Anas radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah menolak wewangian.” (HR. al-Bukhari) Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, “Siapa saja yang dihadiahi ‘Raihan’, maka janganlah menolaknya sebab ia ringan dibawa namun sedap baunya.” (HR.Muslim)

Dalil di atas berlaku umum dalam segala hal, tidak di khususkan dalam acara tertentu. Dalam qawaidul fiqih di jelaskan:
“apa yang telah di syaratkan dengan dalil umum tidak di syaratkan dengan dalil khusus, ketika salah menentukan maka ia menjadi rusak, atau gugur hukum tersebut”.


(http://yaniasih.blogspot.com/)

KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU

Sesungguhnya Islam adalah agama yang menghargai ilmu pengetahuan. Bahkan Allah sendiri lewat Al Qur’an meninggikan orang-orang yang berilmu dibanding orang-orang awam beberapa derajat.

Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad.
(Al Mujadilah: 11)
Pada surat Ali ‘Imran: 18 Allah SWT bahkan memulai dengan dirinya, lalu dengan malaikatnya, dan kemudian dengan orang-orang yang berilmu. Jelas kalau Allah menghargai orang-orang yang berilmu.


Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu)
(Ali Imran:18)

Allah juga menyatakan bahwa hanya dengan ilmu orang bisa memahami perumpamaan yang diberikan Allah untuk manusia.

Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia, dan tiada memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu
(Al ‘Ankabut:43)

Tuhan juga menegaskan hanya dengan ilmulah orang bisa mendapat petunjuk Al Qur’an.

Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat2 yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu.
(Al Ankabut:49)

Nabi Muhammad SAW juga sangat menghargai orang yang berilmu.
“Ulama adalah pewaris para Nabi” Begitu sabdanya seperti yang dimuat di HR Abu Dawud.

Bahkan Nabi tidak tanggung-tanggung lebih menghargai seorang ilmuwan daripada satu kabilah.

Sesungguhnya matinya satu kabilah itu lebih ringan daripada matinya seorang ‘alim.” (HR Thabrani) Seorang ‘alim juga lebih tinggi dari pada seorang ahli ibadah yang sewaktu2 bisa tersesat karena kurangnya ilmu. “Keutamaan orang ‘alim atas orang ahli ibadah adalah seperti keutamaan diriku atas orang yang paling rendah dari sahabatku.” (HR At Tirmidzi).

Nabi Muhammad mewajibkan ummatnya untuk menuntut ilmu .
“ Menuntut ilmu wajib bagi muslimin dan muslimah” begitu sabdanya. “Tuntutlah ilmu dari sejak lahir hingga sampai ke liang lahat.

Jelas Islam menghargai ilmu pengetahuan dan mewajibkan seluruh ummat Islam untuk mempelajarinya. Karena itu pendapat mayoritas ummat Islam (terutama di pedesaan) yang menganggap bahwa perempuan itu tidak perlu sekolah tinggi2, soalnya nanti tinggalnya juga di dapur jelas bertentangan dengan ajaran Islam.
Selain itu Nabi juga menyuruh agar ummat Islam menuntut ilmu berkelanjutan hingga ajalnya. Karena itu seorang muslim haruslah berusaha belajar setinggi-tingginya. Jangan sampai kalah dengan orang kafir. Ummat Islam jangan cuma mencukupkan belajar sampai SMA saja, tapi berusahalah hingga Sarjana, Master, bahkan Doktor jika mampu. Jika ada yang tak mampu secara finansial, adalah kewajiban kita yang berkecukupan untuk membantunya jika dia ternyata adalah orang yang berbakat.

Sekarang ini, tingkat pengetahuan ummat Islam malah kalah dibandingkan dengan orang-orang kafir. Ternyata justru orang-orang kafir itulah yang mengamalkan ajaran Islam seperti kewajiban menuntut ilmu setinggi-tingginya. Jarang kita menemukan ilmuwan di antara ummat Islam. Sebaliknya, tingkat buta huruf sangat tinggi di negara2 Islam.

Hal itu jelas menunjukkan bahwa kemunduran ummat Islam bukan karena ajaran Islam, tapi karena ulah ummat Islam sendiri yang tidak mengamalkan perintah agamanya. Ayat pertama dalam Islam adalah “Iqra!” Bacalah! Di situ Allah memperintahkan ummat Islam untuk membaca, tapi ternyata tingkat buta huruf justru paling tinggi di negara2 Islam. Ini karena kita tidak konsekwen dengan ajaran Islam.

Nabi juga mengatakan, bahwa ilmu yang bermanfaat akan mendapat pahala dari Allah SWT, dan pahalanya berlangsung terus-menerus selama masyarakat menerima manfaat dari ilmunya.

Apabila anak Adam meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga, yaitu ilmu yang bermanfaat….”(HR Muslim)

Pada awal masa Islam, ummat Islam melaksanakan ajaran tsb dengan sungguh2. Mereka giat menuntut ilmu. Hadits-hadits seperti “Siapa yang meninggalkan kampung halamannya untuk mencari pengetahuan, ia berada di jalan Allah”, “Tinta seorang ulama adalah lebih suci daripada darah seorang syahid (martir)”, memberikan motivasi yang kuat untuk belajar.

Ummat Islam belajar dari orang Cina teknik membuat kertas. Pabrik kertas pertama didirikan di Baghdad tahun 800, dan perpustakaan pun tumbu dengan subur di seluruh negeri Arab (baca: Islam) yang dulu dikenal sebagai bangsa nomad yang buta huruf dan cuma bisa mengangon kambing.

Direktur observatorium Maragha, Nasiruddin At Tousi memiliki kumpulan buku sejumlah 400.000 buah. Di Kordoba (Spanyol) pada abad 10, Khalifah Al Hakim memiliki suatu perpustakaan yang berisi 400.000 buku, sedangkan 4 abad sesudahnya raja Perancis Charles yang bijaksana (artinya: pandai) hanya memiliki koleksi 900 buku. Bahkan Khalifah Al Aziz di Mesir memiliki perpustakaan dengan 1.600.000 buku, di antaranya 16.000 buah tentang matematika dan 18.000 tentang filsafat.

Pada masa awal Islam dibangun badan2 pendidikan dan penelitian yang terpadu. Observatorium pertama didirikan di Damaskus pada tahun 707 oleh Khalifah Amawi Abdul Malik. Universitas Eropa 2 atau 3 abad kemudian seperti Universitas Paris dan Univesitas Oxford semuanya didirikan menurut model Islam.
Para ilmuwan Islam seperti Al Khawarizmi memperkenalkan “Angka Arab” (Arabic Numeral) untuk menggantikan sistem bilangan Romawi yang kaku. Bayangkan bagaimana ilmu Matematika atau Akunting bisa berkembang tanpa adanya sistem “Angka Arab” yang diperkenalkan oleh ummat Islam ke Eropa.

Kita mungkin bisa menuliskan angka 3 dengan mudah memakai angka Romawi, yaitu “III,” tapi coba tulis angka 879.094.234.453.340 ke dalam angka Romawi. Bingungkan? Jadi para ahli matematika dan akuntan haruslah berterimakasih pada orang-orang Islam, he he he..:) Selain itu berkat Islam pulalah maka para ilmuwan sekarang bisa menemukan komputer yang menggunakan binary digit (0 dan 1) sebagai basis perhitungannya, kalau dengan angka Romawi (yang tak mengenal angka 0), tak mungkin hal itu bisa terjadi.
Selain itu Al Khawarizmi juga memperkenalkan ilmu Algorithm (yang diambil dari namanya) dan juga Aljabar (Algebra).
Omar Khayam menciptakan teori tentang angka2 “irrational” serta menulis suatu buku sistematik tentang Mu’adalah (equation).
Di dalam ilmu Astronomi ummat Islam juga maju. Al Batani menghitung enklinasi ekleptik: 23.35 derajad (pengukuran sekarang 23,27 derajad).
Dunia juga mengenal Ibnu Sina (Avicenna) yang karyanya Al Qanun fit Thibbi diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerard de Cremone (meninggal tahun 1187), yang sampai zaman Renaissance tetap jadi textbook di fakultas kedokteran Eropa.
Ar Razi (Razes) adalah seorang jenius multidisiplin. Dia bukan hanya dokter, tapi juga ahli fisika, filosof, ahli theologi, dan ahli syair. Eropa juga mengenal Ibnu Rusyid (Averroes) yang ahli dalam filsafat.

Dan masih banyak lagi kemajuan yang dicapai oleh ummat Islam di bidang ilmu pengetahuan. Ketika terjadi perang salib antara raja Richard the Lion Heart dan Sultan Saladdin, boleh dikata itu adalah pertempuran antara bangsa barbar dengan bangsa beradab. Raja Richard yang terkenal itu ternyata seorang buta huruf, (kalau rajanya buta huruf, bagaimana rakyat Eropa ketika itu) sedangkan Sultan Saladin bukan saja seorang yang literate, tapi juga seorang ahli di bidang kedokteran. Ketika raja Richard sakit parah dan tak seorangpun dokter ahli Eropa yang mampu mengobatinya, Sultan Saladin mempertaruhkan nyawanya dan menyelinap di antara pasukan raja Richard dan mengobatinya. Itulah bangsa Islam ketika itu, bukan saja pintar, tapi juga welas asih. Jika kita menonton film Robin Hood the Prince of  Thieves yang dibintangi Kevin Kostner, tentu kita maklum bagaimana Robin Hood terkejut dengan kecanggihan teknologi bangsa Moor seperti teropong.

Tapi itu sekarang tinggal sejarah. Ummat Islam sekarang tidak lagi menghargai ilmu pengetahuan tak heran jika mereka jadi bangsa yang terbelakang. Hanya dengan menghidupkan ajaran Islam-lah kita bisa maju lagi.
Ummat Islam harus kembali giat menuntut ilmu. Menurut Al Ghazali, sesungguhnya menuntut ilmu itu ada yang fardu ‘ain (wajib bagi setiap Muslim) ada juga yang fardu kifayah (paling tidak ada segolongan ummat Islam yang mempelajarinya.

Ilmu agama tentang mana yang wajib dan mana yang halal seperti cara shalat yang benar itu adalah wajib bagi setiap muslim. Jangan sampai ada seorang ahli Matematika, tapi cara shalat ataupun mengaji dia tidak tahu. Jadi ilmu agama yang pokok agar setiap muslim bisa mengerjakan 5 rukun Islam dan menghayati 6 rukun Iman serta mengetahui kewajiban dan larangan Allah harus dipelajari oleh setiap muslim. Untuk apa kita jadi ahli komputer, kalau kita akhirnya masuk neraka karena tidak pernah mengetahui cara shalat?

Adapun ilmu yang memberikan manfaat bagi ummat Islam seperti kedokteran yang mampu menyelamatkan jiwa manusia, ataupun ilmu teknologi persenjataan seperti pembuatan tank dan pesawat tempur agar ummat Islam bisa mempertahankan diri dari serangan musuh adalah fardu kifayah. Paling tidak ada segolongan muslim yang menguasainya.

Semoga kita semua bisa mengamalkan ajaran Islam dan bisa menegakkan kalimah Allah. (A Nizami)


Referensi:
1. Ihya ‘Ulumuddiin karangan Imam Al Ghazali
2. Janji-janji Islam karangan Roger Garaudy
Sumber :
http://www.mail-archive.com/daarut-tauhiid@yahoogroups.com/
http://syiarislam.wordpress.com

Biografi Maher Zain


Maher Zain adalah seorang penyanyi Swedia dan produser musik asal Lebanon. Album pertamanya ‘Thank You Allah’ dari 13 lagu dan dua lagu bonus dirilis pada tanggal 1 November 2009. Musik videonya di Youtube telah kolektif memperoleh lebih dari 4 juta view.

Maher Zain lahir pada tahun 1982 di Libanon. Keluarganya pindah ke Swedia ketika Maher Zain berumur delapan tahun, di mana ia melanjutkan sekolahnya. Maher Zain mampu menguasai keyboard pertama ketika ia berumur sepuluh tahun. Dia kemudian memasuki Universitas dan mendapat gelar sarjana dalam Aeronautical Engineering selama masa remajanya, dia menghabiskan malam sampau larut dengan teman-teman sekolahnya di mana mereka bernyanyi, rap, menulis dan bereksperimen dengan musik dalam segala hal. Musik yang di bawakan oleh Maher Zain terinspirasi oleh sang ayah yang juga seorang musisi handal di kota Tripoli, Lebanon.

Bakat musik Maher Zain telah terlihat semenjak ia masih muda dengan menjadi produser musik di Swedia. Namun menurut Maher Zain, dunia musik yang ia geluti yang menawarkan banyak kemewahan membuat ia merasa ada yang kurang, dan bahkan ada yang salah. “Saya sangat mencintai dunia musik, namun saya tidak menyukai hal-hal yang ada di sekilingnya, seperti ada yang salah dengan hal ini.”

Pada akhirnya Maher Zain menemukan jawaban dari keraguannya dalam bermusik setelah ia bertemu dan tergabung dalam Komunitas Muslim yang ada di Stockholm. Semenjak itu Maher Zain pun mulai aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di masjid dan Ia merasa di sinilah arti sebuah rumah baginya.

Maher Zain merasa bersyukur akhirnya dapat menemukan cara yang tepat, dan Ia merasa sekarang gilirannya untuk membantu orang lain melalui musik untuk melakukan hal yang sama. “Jika aku punya satu hal yang mana aku ingin sampaikan kepada orang di luar sana, bahwa sangatlah mudah untuk melihat jalan yang benar jika kita hanya membuka mata dan melihat dengan benar, itu yang terjadi padaku.”

Setelah terlibat untuk sementara sebagai produser musik, Maher Zain diperkenalkan ke RedOne, seorang produser musik di dunia musik di Swedia. Maher Zain mulai bekerja dengan RedOne dan kemudian pindah ke New York. Pada bulan Januari 2009, Maher Zain mulai bekerja pada album dan ditandatangani dengan Awakening Records.

Maher Zain telah berpartisipasi konser gratis di Bahrain, dan juga di konser Spring di Universitas Amerika di Kairo, Mesir. Album Maher Zain yang pertama berjudul “Thank You Allah” menduduki peringkat pertama di Dunia Amazon grafik Musik dan sembilan tempat di chart R & B. Pada bulan Januari 2010, Maher Zain lagu berjudul “Ya Nabi Salam Alayka” telah berhasil memenangkan gelar sebagai lagu terbaik agama pada tahun 2009 dalam kontes musik yang diselenggarakan oleh Nujoom FM.

Video musik terbaru Maher Zain “The Chosen One” menceritakan kisah kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAW yang didasarkan pada perdamaian, tercatat di Los Angeles. Ini jelas menunjukkan Maher Zain sekarang membawa musik Islam ke tingkat yang lebih tinggi baru.

Semoga Maher Zain tetap istiqomah dan tetap melahirkan karya-karya Islami, dan kita bisa mencontoh kegigihan beliau dalam menegakkan Syiar Islam.

(http://www.sakeena.co.cc/2011/05/maher-zain-biografi.html)



 Maher Zain-Sepanjang Hidup (Simfoni Cinta MNC TV April 2011)
 

Followers

Blogger Tricks

free counters