Senin, 20 September 2010

Deadly Mist




oleh ROHIS SMA N 56 pada 22 Januari 2010 jam 18:31

Sudah baca buku yang berjudul "Deadly Mist” upaya amerika merusak kesehatan manusia"? Sobat mungkin akan bergidik ngeri atau merasa geram selama membaca buku ini, bagaimana tidak? buku yang memperoleh endorsement dari Mentri Kesehatan Indonesia Siti Fadhilah Supari sebagai 'buku luar biasa dan mencatat kenyataan yang tidak terbayangkan sebelumnya' ini membeberkan fakta2 mengenai adanya upaya perusakan kesehatan umat manusiayang dilakukan oleh pemerintah Amerika, bahkan tanpa segan2 mereka uji cobakan pada warga neraranya sendiri.

Diawali dengan pembahasan tentang awal masuknya orang2 Inggris ke benua Amerika, mereka melakukan pemusnahan Indian Amerika secara sengaja dengan meyebarkan selimut2 yang telah terkontaminasi oleh bibit cacar dan campak. Secara cepat epidemi cacar tersebar di antara lelaki, wanita, dan anak2 suku Pontiac. Ada bukti tertulis mengenai hal ini, yaitu surat jendral Amherst kepada kolonel Henry Bouquet tertanggal 16 Juli 1763 yang mengesahkan perang biologi sebagai sebagai kebijakan resmi Amerika dan memerintahkan penyebaran selimut2 campak untuk memusnahkan para Indian serta menyarankan untuk mecoba metode2 lain yang dapat memusnahkan ras yang dianggap buruk ini. Keji sekali kan?

Ratusan tahun kemudian, 'kebijakan' menggunakan kuman dan gas2 berbahaya sebagai senjata perang masih diterapkan, bahkan yang menjadi kelinci percobaan tak jarang adalah angkatan bersenjata AS sendiri. Tahun 1920-1930-an, Amerika menggunakan gas mustard terhadap lelaki, perempuan dan anak2 di Filipina dan Puerto Rico yang menentang pendudukan AS. Mulanya gas mustard yang iritasi kecil pada mata dan tenggorokan korban, yang kemudian berambah parah. Korban akan menajdi buta dan potongan2 besar kulitnya akan berjatuhan.

Lalu bagaimana dengan saat ini? Bukankah sudah tidak ada perang lagi? Masihkah Amerika meneror warga dunia dengan senjata biologi? Sebelum Sobat merasa aman, simak dulu yang berikut ini:

Sang penulis, Jerry pernah menjadi instruktur scuba diving di Indonesia selama lebih 12 tahun. Sekitar tahun1983 atau 1985, beliau memiliki siswa bernama Nancy William yang merupakan seorang petugas peneliti pada laboratorium angkatan laut AS (NAMRU) di Jakarta. Pada saat santai, Nancy denan bangga menyatakan bahwa di laboratoriumnya di NAMRU ada satu kontainer yang berisi lebih dari satu juta nyamuk hidup yang teah terinfeksi malaria untuk penelitian. Jerry saat itu berfikir, apa yang terjadi jika nyamuk2 itu lepas dan beterbangan di atas sepuluh juta manusia Jakarta? pada tahun 2002-2008 demam berdarah telah menjadi epidemi yang mengemparkan denan waktu yang hampi bersamaan di seluruh kota utama di Indonesia. Yang aneh, organisasi kesehatan dunia (WHO) seolah-olah tidak tertarik untuk membahas permasalah ini. Apakah epidemi demam berdarah di Indoenesia berkaitan dengan Depkes Amerika?

Para turis yang datang ke Indonesia tidak semuanya adalah para pelancong. Tidak sedikit dari mereka membawa misi khusus dari dinas intelijen Amerika Serikat. Tidak hanya untuk menyebarkan budaya mereka yang berpijak pada prinsip kebebasan, tetapi juga untuk memata-matai kekuatan militer, potensi, kekuatan dan kelemahan militer kita untuk kemudian mengirimkan data-data hasil investigasi mereka lewat email, sementara kita tidak punya alat pembaca email yang melakukan "sensor" isi email. Tidak hanya untuk menebar budaya bebas, tetapi juga untuk menyebarkan "penyakit" yang akan merusak kesehatan bangsa Indonesia.

Bukan hanya itu, media massa berkelas internasional pun banyak melakukan kebohongan mengenai produk2 yang dianggap aman untuk dikonsumsi, padahal dapat merusak kesehatan maunsia. Beberapa contohnya adalah flouride dan pemanis buatan aspartam. Apakah Sobat tahu bahwa isi satu tube pasta gigi berflouride ukuran keluarga dapat membunuh seorang anak dengan berat 12 kilo? Pastikan Sobat mencari data ilmiah mengenai efek bilogi dari flouride dan aspartam yang sesungguhnya!

Buku ini juga membongkar semua kebusukan Amerika di pentas dunia, yang memproduksi zat-zat kimia berbahaya untuk membunuh ras dan bangsa tertentu, untuk mewujudkan "mimpi" mereka menciptakan tatanan dunia baru. Jerry D. Gray lahir 24 September 1960 di Wiesbaden, Jerman. Ketika berusia 3 tahun, keluarganya migrasi ke Amerika Serikat. Jerry menyelesaikan seluruh pendidikan dasarnya di Iowa, sebelum bergabung dengan Angkatan Udara AS tahun 1978. Kini, selain menjadi penulis kritis tentang politik dan media Amerika, Jerry juga sibuk berceramah di berbagai kota di Indonesia. Ini adaiah buku keempatnya yang diterbitkan Sinergi Publishing, setelah The Real Truth: Fakta Sebenamya Tragedi 11 September, American Shadow Government: Pemerintah Bayangan Amerika, dan Demokrasi Barbar Amerika.

Buku ini juga membahas mengenai AIDS, anthrax, flu burung,serta daftar ilmuan yang tewas misterius karena berusaha menguak kebenaran. Anda pasti tahu virus HIV AIDS yang telah menelan korban jutaan sampai miliaran jiwa di seluruh dunia. Apakah virus HIV itu muncul dengan sendirinya? Anda akan temukan jawabannya dalam buku ini. Bahkan Flu Babi yang akhir-akhir ini menjadi isu internasional, apakah penyakit ini berkembang dengan sendirinya tanpa ada campur tangan para ahli pembuat virus di dinas kesehatan dan intelijen Amerika? Lalu untuk apa semua kebohongan dan upaya perusakan kesehatan ini dilakukan oleh pemerintah Amerika yang menganggap dirinya super power dunia?

Waspadai Pengobatan Barat Sejak Dini! -Deadly Mist-
Judul Buku: Deadly Mist, Upaya Amerika Merusak Kesehatan Manusia
Penulis: Jerry D. Gray
Penerbit: Sinergi Publishing (Cetakan I, 2009)
Tebal: 220 Halaman

Harga murah diskon khusus hanya 50rb saja
Hub: 02196325077 (rajif) atau 085691452734 (arif)

Mengapa kita membaca AL-QUR’AN, meski kita tak mengerti bahasa Arab ??

Seorang muslim tua Amerika tinggal di sebuah perkebunan area di sebelah timur Pegunungan Kentucky bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya dan memcoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari.
Suatu hari ia bertanya pada kakeknya : “ Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya. Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak memahami artinya ? ”
Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu di perapian, memjawab pertanyaan sang cucu : “Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.”
Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah.
Kakeknya tertawa dan berkata, “Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali “.
Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah. Dengan terengah-engah dia mengatakan kepada kakeknya, tidak mungkin membawa sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari sebuah ember untuk menggati keranjangnya.
Kakeknya mengatakan : ”Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang air. Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ”
Dan dia pergi ke luar untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi. Pada saat itu, anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum sampai di rumah. Anak itu kembali mengambil / mencelupkan keranjangnya ke sungai dan kemudian berusaha berlari secepat mungkin, tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong lagi.
Dengan terengah-engah, ia berkata : ”Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”.
Sang kakek menjawab : ”Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya ?. Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .”
Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam.
” Cucuku, apa yang terhadi ketika kamu membaca Qur’an ? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama sekali, tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan berubah, luar dan dalam. Itulah pekerjaan Allah dalam mengubah kehidupan kamu”.
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran (Al-Quran) dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”(QS.Yunus:7)

by : Annisa Fitrah

 

Followers

Blogger Tricks

free counters