Jumat, 14 Oktober 2011

Alumni Rohis Sekolah, Antara Back to School (ADS) dan Iron Stock Dakwah Kampus (ADK)


email


Dakwatuna.com Alhamdulillahirobbil ‘alamin, yang telah mengaruniakan kepada kita nikmat yang tak mampu kita menghitungnya, iman, Islam, sehat, ukhuwah, dan tentunya kesempatan untuk bergabung dalam dakwah. Semoga kesemua itu dapat senantiasa kita syukuri dalam lisan maupun perbuatan kita, karena hakikatnya bukan dakwah yang butuh kita, namun kitalah yang butuh dakwah (Al Maidah: 54).
Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Qudwah Hasanah, Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasalam, beserta para sahabat, keluarga serta orang-orang beriman di manapun mereka berada, yang tetap istiqamah berpegang teguh kepada tali agama Allah dan tidak bercerai berai.
Sering di beberapa pertemuan kami dengan para alumni Rohis yang telah menjadi mahasiswa dan aktif dalam kegiatan di kampusnya, beberapa di antara mereka berkonsultasi terkait sulitnya memposisikan diri, antara kewajiban mereka  terjun dalam dakwah kampus, dengan keterlibatan mereka dalam dakwah sekolah, karena tidak jarang mereka berada pada posisi di mana tenaga mereka sama-sama dibutuhkan di kedua tempat tersebut.
Hal ini sering menjadi buah simalakama bagi mereka, di satu sisi mereka tentunya ingin meng-upgrade kemampuan dan wawasan mereka ditempat baru mereka yaitu kampus sebagai Aktivis dakwah Kampus (ADK), namun di sisi lain mereka juga masih memiliki kewajiban untuk menjaga keberlangsungan dakwah di sekolah mereka sebelumnya sebagai Aktivis Dakwah Sekolah (ADS).
Oleh karena itu, para ADS yang juga ADK hendaknya memperhatikan hal-hal berikut;
  1. Belajar dan terus belajar untuk mampu mengelola waktu mereka sehingga setiap kegiatan sudah memiliki waktunya masing-masing, karena sebagaimana sebuah ungkapan: ”Al wajibatu aktsaru minal awqot.” Kewajiban yang kita miliki-sebagai seorang aktivis dakwah- jauh lebih banyak daripada waktu yang  kita punya.  Kewajiban mereka bukan hanya aktif dalam dakwah kampus maupun sekolah, namun mereka juga punya kewajiban yang tidak kalah pentingnya yaitu belajar untuk masa depan mereka, serta berbakti kepada kedua orang tua, jangan sampai kesibukan dalam dakwah melalaikan mereka dari belajar dan menyelesaikan studi dengan baik, serta jangan sampai kesibukan dalam dakwah justru menjadikan keluarga mereka –pihak yang seharusnya menjadi objek pertama dalam dakwah mereka- sebagaimana dicontohkan Rasulullah- malah membenci aktivitas dakwah yang mereka kerjakan lantaran seringnya mengabaikan hak-hak keluarga. Maka mempelajari fiqih prioritas menjadi menu yang wajib bagi setiap aktivis dakwah yang diberikan banyak amanah.

  2. Berkoordinasi dengan qiyadah di kampus maupun di sekolah, untuk menemukan solusi terbaik – win win solution – sehingga tidak ada satu amanah pun yang terlalaikan. Baik pihak qiyadah di kampus maupun di sekolah hendaknya juga memperhatikan masalah seperti ini, mampu melaksanakan mapping anggotanya dengan baik sehingga permasalahan bentrok amanah ADS/ADK bisa diminimalisasi sedemikian rupa. Di beberapa sekolah dan kampus ada yang memiliki semacam alur pembinaan dakwah sekolah/kampus, sehingga mampu menempatkan para ADS/ADKnya sesuai dengan tingkatan dan kemampuannya masing-masing. Tentunya kita berharap juga pada level kepemimpinan  yang lebih tinggi turut memberikan perhatian atas masalah ini, sehingga semua lini. Semua wajihah dalam dakwah bisa berjalan dengan baik. Hal yang mungkin bisa dilakukan adalah mengadakan pertemuan antara qiyadah dakwah kampus dengan qiyadah dakwah sekolah sehingga dari pertemuan tersebut dapat tersinergikan antara ‘amal-‘amal dakwah kampus dengan dakwah sekolah karena seringkali pertemuan hanya terbatas pengelola dakwah kampus saja atau pengelola dakwah sekolah saja.

  3. Perlu adanya kearifan sikap dari semua elemen dakwah, bahwa mereka para ADS/ADK adalah jiwa-jiwa yang masih harus terus dijaga, mereka sedang berupaya menuju kearah kedewasaan dalam bersikap dan bertindak, sehingga pada akhirnya mereka benar-benar siap untuk ‘fight’meskipun mereka dalam kesendirian dan kesibukan yang begitu banyak.

  4. Yang paling utama adalah bahwa ADS/ADK bekerja hanya karena Allah, maka eratkanlah hubungan dengan Sang Pemilik jiwa, karena tanpa kehendakNya, kita tidak mungkin mampu bekerja dalam ‘amal-‘amal dakwah. Bahkan bisa jadi kesibukan dalam dakwah yang tidak dibarengi dengan kesibukan kita mendekatkan diri kepadaNya, hanya akan menjadi sebab futurnya seseorang dari jalan dakwah, kemudian akhirnya mundur perlahan-lahan. Semoga Allah menjaga kita untuk senantiasa istiqamah dijalanNya, dan membimbing kita untuk senantiasa mampu mengoptimalkan waktu yang kita miliki untuk menyelesaikan setiap amanah yang diberikan kepada kita.

Demikianlah sedikit pemikiran yang bisa kami tuangkan semoga memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya kebenaran hanya milik Allah, maka janganlah kita ragu untuk mengambilnya. Namun jika ada kesalahan dan kekurangan mohon dibukakan pintu kemaafan, dan silakan untuk dikritisi dengan sebaik-baiknya, karena kami hanyalah makhluk yang lemah dan penuh kesalahan.
Wallahu a’lam bishshawab…


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2011/10/15436/alumni-rohis-sekolah-antara-back-to-school-ads-dan-iron-stock-dakwah-kampus-adk/#ixzz1amwlAgxN

Rabu, 28 September 2011

Apa yang Patut Anda Ketahui sebagai Pelajar Islam









dakwatuna.com - Hanya ilmu yang dapat mengangkat derajat manusia. Olehnya itu, Allah SWT memberi mereka aneka ragam potensi diri. Orang yang cacat sejak lahir punya kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi diri sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Di dalam Islam setiap manusia punya hak yang sama dalam memperoleh pendidikan.

Keurgensian ilmu pengetahuan terangkum dalam seruan Allah SWT kepada umat manusia untuk senantiasa membaca, menelaah, dan berpikir positif. Dia berfirman:

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar manusia dengan perantara kalam (alat tulis baca). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(QS. al-Alaq [96]:1-5)

Objek dari ilmu pengetahuan yang diserukan Al-Qur’an tidak disebutkan secara eksplisit, karena ia melihat tujuan utama dari setiap disiplin ilmu, yaitu mengungkap tanda-tanda keberadaan dan keagungan Allah SWT.
Mahasiswa kedokteran mempelajari ilmu kedokteran supaya mampu menangkap sinyal-sinyal dari manifestasi nama-Nya, as-Syafi’ (Yang Maha Pemberi Kesembuhan). Sekolah teknik kejuruan mengajarkan mekanisme kerja mesin, arsitektur bangunan, dan keterampilan khusus serta operasional satuan kerja di lapangan, supaya mereka dapat mengetahui perwujudan nama-Nya, al-Muqaddir (Yang Maha Tahu dalam Menentukan kadar sesuatu). Jika seorang dokter mampu menyembuhkan penyakit dengan obat dan terapi khusus, maka di sana ada zat Yang Maha Penyembuh, sumber dari segala kesembuhan. Apabila seorang insinyur bangunan dapat membangun gedung bertingkat, dan dengan ketangkasan seorang mekanik merakit kepingan-kepingan besi menjadi benda yang berguna, maka pasti di sana ada Zat Yang Maha Mampu Menciptakan sesuatu dengan kadar dan komposisi tertentu tanpa butuh kepada yang lain, dan tidak dijangkiti rasa lelah dan capek.
Setiap disiplin ilmu bisa dikatakan sebagai ilmu, jika ia memberi hakikat seperti ini. Pelajar yang benar adalah mereka yang mampu mengenal manifestasi nama-nama Allah SWT lewat ilmu yang digelutinya. Ahli sains sejati adalah mereka yang menjadikan alam semesta sebagai laboratorium, tempat dimana mereka menemukan tanda-tanda kekuasaan-Nya.[[1]]

Maka dari itu, sejak awal Al-Qur’an mengangkat derajat orang-orang yang berilmu pengetahuan. Dia berfirman:

 Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.. al-Mujadalah [58]: 11)

Orang-orang yang berilmu pengetahuan di sini sebagaimana yang digarisbawahi ayat di atas adalah mereka yang mengedepankan akalnya dalam setiap masalah, tidak mengikuti hawa nafsunya, mendahulukan yang amat penting dari yang penting, punya perencanaan ke depan, bekerja dengan dedikasi tinggi, dan tidak membodohi sesama atau mengeksploitasi seseorang untuk kepentingan pribadi. Hematnya, mereka itu adalah orang-orang yang tahu dimana letaknya kebenaran dan keburukan. Bukankah jarak di antara mereka berdua seperti jaraknya langit dan bumi?

Jika ada yang bertanya: “Kenapa proses pembelajaran sering kali tidak mendatangkan berkah terhadap kehidupan mereka? Dimana letak dari keberhasilan pendidikan yang senantiasa dicari oleh setiap pelajar?”

Saya menjawab: ada beberapa hal yang mendasari keberhasilan pendidikan yang penuh berkah yang mereka tidak miliki, di antaranya:
1.  Menjadikan keinginan belajar sebagai kebutuhan pokok
Orang yang menghargai ilmu adalah mereka yang senantiasa tidak ingin lepas dari buku, punya rasa ingin tahu yang kuat, mencari ilmu di manapun ia berada, mendatangi ilmu dan tidak mengharap ilmu yang mendatanginya. Tentunya, ini tidak terwujud kecuali jika rasa ingin tahu telah mendarah daging dalam diri, dan menjadi sebuah kebutuhan tersendiri.
Makna ini tersirat dalam sabda Rasul Saw  berikut ini:

“Tuntutlah ilmu pengetahuan, meskipun itu di negeri Cina.” [[2]]
Jika Anda berkata: “kenapa dalam melihat ilmu pengetahuan harus disejajarkan dengan makanan pokok?” maka Jawabannya seperti ini:
“kelangsungan hidup setiap makhluk tergantung kepada makanan, dan tentunya ketahanan fisik ada pada makanan pokok yang wajib dikonsumsi setiap hari. Begitu pula dengan rohani, supaya ia dapat melahirkan ide dan inspirasi untuk mendatangkan kemaslahatan jasmani, maka ia harus membaca dan menelaah. Seseorang bisa bertahan hidup tanpa makan dan minum selama 40 hari, tetapi ia tidak bisa menghabiskan satu hari tanpa berfikir. Olehnya itu, jika pada tenggang waktu tertentu manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, maka pada saat sekarang manusia sepatutnya dikatakan sebagai makhluk penuntut ilmu demi tercapainya kebutuhan rohani dan jasmani secara berimbang.”
Mereka yang punya sikap seperti ini adalah mereka yang tidak membedakan satuan ilmu pengetahuan dari yang lain. Mereka yang menghargai semua guru, karena apa yang mereka sampaikan adalah makanan primer terhadap rohani. Bukankah suatu kebodohan jika menjauhkan diri dari orang yang datang dengan sengaja menyuguhkan dan menyuapi makanan kesukaan kita? Kenapa kita ingin menolak pemberian itu, bukankah hewan sendiri suka disuapi?
Ingatlah! Berkah ilmu tergantung dari sejauh mana kita menghargai ilmu pengetahuan dan orang-orang yang berilmu.

2. Terus menerus belajar
Makanan pokok tidak dikatakan sebagai kebutuhan mendasar jika hanya sekali dimakan saja, tetapi makanan pokok itu adalah makanan yang senantiasa dikonsumsi tiap harinya. Seseorang bisa saja tidak makan krupuk pada hari ini dan hari-hari mendatang, tetapi amat sulit baginya jika tidak makan nasi pada tiap kali mengusir rasa lapar.
Pelajaran menjadi kebutuhan utama, jika dalam diri senantiasa ada dorongan kuat untuk membaca, mengetahui, dan memahami. Bukanlah belajar itu dengan membaca sekali kemudian berhenti karena telah merasa puas, tapi belajar yang benar itu adalah belajar yang tidak pernah mengenal rasa puas, senantiasa haus dengan ilmu, selalu membaca di setiap ada kesempatan. Jika tidak membaca dalam jangka waktu tertentu tercipta dalam diri sebuah keanehan dan rasa tidak nyaman, seperti orang yang merasa lemah akibat tidak makan dan minum.
Para ilmuwan Islam terkemuka telah terbiasa menghabiskan waktu mereka berjam-jam tanpa makan dan minum, hanya karena terbuai oleh indahnya setiap hakikat ilmu pengetahuan yang mereka pahami. Bahkan, di antara mereka yang ditakdirkan masuk penjara meminta agar tidak dipisahkan dengan bukunya, meski ia hanya membawa sehelai pakaian. Itu bukanlah hal yang aneh, karena kepribadian manusia terbentuk dari kebiasaan.
Hemat penulis, seruan itu tersirat dari ayat-ayat yang menganjurkan umat untuk senantiasa memikirkan dan mengungkap rahasia-rahasia Allah SWT di balik setiap penciptaan entitas kehidupan. Al-Qur’an dalam menyeru kepada hal tersebut kerap kali mempergunakan fi’il mudhari (kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang terjadi pada saat sekarang dan masa mendatang). Seperti firman-Nya di bawah ini:
Maka tidaklah kamu memahaminya?(QS. al-Baqarah [2]: 44)
Dan firman-Nya juga:
Maka apakah kamu tidak memikirkannya? (QS. al-An’am [6]: 50)
serta firman-Nya:
Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?(Qs. Yunus [10]: 3)
Dan pastinya, seruan untuk memahami, berpikir, dan mengambil pelajaran senantiasa langgeng sampai hari kiamat.

3.  Merendah diri terhadap sesama
Tawadhu’ (rendah diri) merupakan tujuan ilmu, dan pada waktu yang sama dia juga jalan meraih berkah pendidikan. Karena dengan sifat itu, seseorang tidak menganggap remeh ilmu pengetahuan, melihat enteng orang lain, membuang kesombongan dan ego, dan senantiasa melihat dirinya sama dengan yang lain. Orang yang menyombongkan diri dengan pengetahuannya telah berada pada kebodohan dalam keadaan tidak sadar. Apakah yang dapat kita sombongkan dari ilmu itu? Bukankah pada suatu waktu seorang pelajar kadang lupa apa yang pernah dipelajarinya, sementara ia amat yakin bahwa hafalan tersebut senantiasa melekat di benaknya? Bukankah ini pertanda bahwa setiap pelajar hanya dituntut untuk belajar dan berusaha semaksimal mungkin mengetahui, tahu atau tidaknya itu tergantung kepada kebijakan Allah SWT? Bukankah itu sinyal dari kelemahan dan ketidakmampuan kita sebagai hamba, jadi apa lagi yang mesti disombongkan, wahai mereka yang bersikap angkuh dengan ilmunya?

Orang tua murid sering kali melantunkan pepatah ini: “Padi jika menguning merundukkan daun”. Orang yang rendah diri adalah mereka yang tahu jati diri, tidak melihat ada sesuatu kelebihan dalam diri, karena yang memberi isi dan bobot ilmu pengetahuan dalam dirinya adalah Sang Pencipta. Ia hanya tempat air yang siap untuk diisi, dan tidak menutup kemungkinan air itu ada yang tumpah sebagian. Jika perihalnya seperti itu, kenapa kita tidak ingin menundukkan muka, merendah diri terhadap sesama?
Di dalam sifat ini tersimpan kebaikan yang tidak terkira. Jika rendah diri telah menjadi pakaian seseorang, maka ia akan memberi rasa damai, tawakal, dan percaya diri yang luar biasa. Kenapa tidak? Bukankah rendah diri itu sifat para ulama.
Wahai mereka yang berilmu, Berbahagialah! Anda adalah pelanjut  perjuangan para nabi-nabi dalam mengemban dakwah Islam, diberikan potensi untuk mengetahui manifestasi nama-nama Allah SWT di alam semesta, diangkat derajatnya di antara hamba-hamba-Nya, dan tentunya, mereka itu meniti jalan kebenaran menuju akhirat. Berbahagialah kalian! Di dunia Anda dimuliakan sesama, di akhirat Anda mendapatkan tempat kehormatan tersendiri di sisi Allah SWT. Olehnya itu, Buanglah jauh, dan kubur mati kesombongan itu, serta tanamkan dalam diri sikap rendah diri! Itulah keberuntungan yang sebenarnya.


Catatan Kaki:
 [[1]] Lihat: Bediuzzaman Said Nursi, al-Kalimât, diterjemahkan oleh Ihsan Qashim as-Shalihi, Dar Sozler, cet. 6, 2011, vol. 1, hlm. 173
 [[2]]Kebanyakan ahli hadits melemahkan periwayatan ini, dan tidak sah untuk dinisbatkan kepada Rasul Saw. Ia masyhur hanya karena maknanya sangat baik.Syekh Muhammad Darwish al-Hut Berkata: “Ibn Hibban berkata: “hadits ini bathil, tidak punya dasar periwayatan yang sah,” dan Ibn al-Jauzi melemahkannya. An-Nisabûrî dan az-Sahabî berkata: “Tidak ada yang sah periwayatannya (isnad).”” Lihat: Syekh Muhammad Darwish al-Hut, Asnâ al-Mathâlib fi Ahâdîts Mukhtalifah al-Marâtib, Dar al-Kitab al-Arabi,Beirut, cet. 2, hlm. 59

By: H. Muhammad Widus Sempo, MA

Bersama ROHIS, Kutetapkan Yakinku

0diggsdigg
email
printdakwatun
Saya hanya ingin sedikit sharing dengan kalian, tentang ROHIS ini, tentang pengalaman, tentang cerita suka dan duka, tentang manfaat teman-teman bergabung dengan ROHIS.

ROHIS, sebuah lembaga yang telah membesarkanku, mendidik dan mengajarkan tentang berbagai hal.
ROHIS merupakan satu lembaga ekstrakurikuler yang lengkap menurut pandangan saya,
ia mengajarkan untuk berorganisasi,
ia mengajarkan untuk dakwah dan ibadah,
ia mengajarkan untuk membina lingkungan sekolah,
ia mengajarkan untuk perencanaan kegiatan,
ia mengajarkan untuk komunikasi efektif,
ia mengajarkan untuk olahraga dan pendidikan jasmani,
ia mengajarkan untuk berjiwa sosial kemasyarakatan,
ia mengajarkan untuk menjadi pemimpin sejati,
ia mengajarkan segala hal yang kita butuhkan dan segala hal yang tidak kita butuhkan tapi bermanfaat untuk kita.

Namun satu hal yang tidak akan ditemui di ekskul manapun adalah ROHIS bisa menjadi jalan Hidayah bagi siapa pun termasuk pengurus dan anggotanya. inilah yang akan kita bahas teman-teman.
Jalan kebaikan, jalan petunjuk dan jalan hidayah, insya Allah.
Meskipun kita tidak merasakannya ketika aktif di ROHIS, tidak merasakan seketika itu juga, tapi yakinlah, suatu saat, kita akan menemukan sentuhan tersembunyi yang telah menjadikan kita seperti sekarang ini.
Mungkin ketika kuliah, atau setelah kerja, atau bahkan ketika tua renta, kita baru teringat, bahwa awal mula kita mengenal tarbiyah islamiyah (pembinaan Islam) adalah di ROHIS ini.

Awal yang mengubah emosi jiwa menjadi jiwa yang teduh penuh cinta,
mengubah dosa menjadi amal pahala,
mengubah rasa takut menjadi berani penuh semangat,
mengubah cara pandang negatif menjadi positif,
Semua mungkin berawal dari sini, dari ROHIS ini.

Oleh karena itu, saya hanya ingin berpesan, siapa pun kita, apapun latar belakang kita, semaksiat-maksiatnya kita, jangan sampai kita meninggalkan organisasi ini, karena ia adalah jalan yang Allah sediakan, untuk membuka hati, membuka emosi, membuka jalan hidayahNya.

Jalan yang menghadirkan pelaku-pelaku kebaikan,
jalan ukhuwah dan kebersamaan yang erat menyatukan semua potensi kejujuran,
jalan yang suatu saat akan membuat kita sadar, bahwa di sinilah kita dibesarkan,
dengan segudang masalah,
Tetaplah berada bersama para pelaku kebaikan,
niscaya kebaikan itu akan mengikutimu,
dan akan mengubah paradigmamu,
bahkan mengubah maksiat-maksiatmu,
Yakin dan tetapkan tekadmu,
inilah jalan terbaik untuk masa depanmu,
bersama ROHIS, aku tetapkan yakinku.

Untuk sahabat ROHIS di seluruh Indonesia, para alumninya,
khusus ROHIS SMA N 23 danFIKRA 23 (pen-edit)
mari kita bersama menjadi penerus peradaban,
yang melahirkan generasi-generasi rabbani,
mari kita sambut seruan yang mulia,
mari bersama ikuti langkah perjuangan,
di medan dakwah sekolah kita tercinta.

By: Fajar Fatahillah

Rabu, 14 September 2011

5 Pelanggaran dalam Pacaran

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Di remajaislam.com, pernah kami bahas masalah hukum pacaran. Untuk menguatkan artikel sebelumnya, berikut kami rinci beberapa pelanggaran pacaran dan materi ini baru saja kami sampaikan di pesantren kami "Pesantren Darush Sholihin" yang mayoritas santrinya adalah para remaja.
Pelanggaran-pelanggaran dalam pacaran adalah:

1. Melakukan berbagai hal pendahuluan zina.
Padahal segala perantara menuju zina itu dilarang, baik dengan memandang lawan jenis dengan syahwat (nafsu), meraba atau menyentuh, berdua-duaan, apalagi sampai berciuman meskipun hal-hal tersebut tidak sampai zina. Allah Ta'ala berfirman,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’: 32). Kata Asy Syaukani dalam Fathul Qodir, "Jika mendekati zina dengan melakukan berbagai hal sebagai pendahuluan zina itu terlarang, maka zina sendiri jelas terlarang. Karena sesuatu itu haram, maka segala perantara menuju sesuatu tersebut jelas haram. Inilah yang dimaksud dalam konteks kalimat." Syaikh 'Abdurrahman As Sa'di dalam kitab tafsirnya menjelaskan, "Larangan dalam ayat ini adalah larangan untuk mendekati zina. Larangan mendekati saja tidak dibolehkan apalagi sampai melakukan zina itu sendiri. Larangan mendekati zina ini meliputi larangan melakukan berbagai pendahuluan dan perantara menuju zina."

2. Berduaan dengan lawan jenis.
Ini juga pelanggaran yang tidak bisa dipungkiri. Berduaan bisa jadi berduaan di satu tempat, di kegelapan, atau di tempat sepi, atau boleh jadi berduaan lewat sms-an, telepon atau lebih keren lagi lewat pesan facebook. Banyak kejadian yang berawal dari berdua-duaan seperti ini, di antaranya berhubungan lewat inbox facebook, lalu mengajak ketemuan, lantas ujung-ujungnya terjadilah apa yang terjadi. Berdua-duaan dengan lawan jenis terlarang berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
أَلاَ لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ لاَ تَحِلُّ لَهُ ، فَإِنَّ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ ، إِلاَّ مَحْرَمٍ
Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya syaithan adalah orang ketiga di antara mereka berdua kecuali apabila bersama mahromnya. (HR. Ahmad no. 15734. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan hadits ini shohih dilihat dari jalur lain)

3. Tidak menundukkan pandangan.
Dengan lawan jenis kita diperintahkan untuk menundukkan pandangan dan jelas terlarang jika dengan syahwat (nafsu). Perintah ini dimaksudkan agar lebih menjaga hati dan agar hati tidak tergoda pada zina. Memandang lawan jenis barulah jadi halal jika melalui hubungan pernikahan atau dibolehkan jika wanita yang dipandang masih mahrom kita. Mengenai larangan memandangn lawan jenis, disebutkan dalam hadits Jabir bin 'Abdillah,
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى.
Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang cuma selintas (tidak sengaja). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku agar aku segera memalingkan pandanganku.” (HR. Muslim no. 5770).

4. Tidak menjaga aurat.
Ini pun jelas ada dalam pacaran. Karena seringnya berdua-duaan, si pria pun ingin melihat aurat wanita. Si pria ingin melihat indah gemulai rambutnya dan sebagainya yang merupakan aurat. Padahal menutup aurat dengan mengenakan jilbab itu adalah wajib sebagaimana firman Allah Ta'ala,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Ahzab: 59). Melihat aurat wanita barulah dibolehkan jika memang halal sebagai istri, bukan saat pacaran. Kerabatnya saja yang masih mahrom dibolehkan melihat sebatas anggota tubuh yang nampak ketika berwudhu. Lantas kenapa orang yang jauh sampai dibolehkan melihat kehormatan wanita tersebut padahal akad nikah pun belum ada?

5. Bersentuhan dengan lawan jenis.
Ini pun pelanggaran yang sering dilakukan oleh yang berpacaran. Baik di kesepian maupun tempat umum, seringnya ingin berjalan bergandengan tangan padahal belum halal.
Dari Abdulloh bin ‘Amr, ”Sesungguhnya Rasulullah tidak pernah berjabat tangan dengan wanita ketika berbaiat.” (HR. Ahmad dishohihkan oleh Syaikh Salim dalam Al Manahi As Syari’ah)
Dari Umaimah bintu Ruqoiqoh dia berkata, ”Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya aku tidak pernah menjabat tangan para wanita, hanyalah perkataanku untuk seratus orang wanita seperti perkataanku untuk satu orang wanita.” (HR. Tirmidzi, Nasai, Malik dishohihkan oleh Syaikh Salim Al Hilaliy)
Zina tangan adalah dengan menyentuh lawan jenis yang bukan mahrom sehingga ini menunjukkan haramnya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)
Ini baru lima pelanggaran yang kami ungkap dari sisi dalil. Namun masih banyak pelanggaran selain itu yang semuanya berujung pada zina. Awal berpacaran saja penuh kekhawatiran karena seringkali melakukan dosa, ujungnya pun penuh penyesalan. Luqman berkata kepada anaknya, “Wahai anakku. Hati-hatilah dengan zina. Di awal zina, selalu penuh rasa khawatir. Ujung-ujungnya akan penuh penyesalan.
(Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 10/326)

So ... stop pacaran! Tempuh jalan yang halal. Cukup ta'aruf (perkenalan dalam waktu singkat) ketika ingin serius nikah, lantas datang ke rumah ortu untuk lamaran, dan langsungkanlah segera pernikahan, jangan tunda-tunda. Lebih cepat, lebih baik!

Semoga Allah beri taufik pada para remaja sekalian untuk mengenal ajaran Nabinya dan semoga mereka pun semakin bertakwa dan takut akan siksa-Nya. Wallahu waliyyut taufiq.

Panggang-Gunung Kidul, pagi hari penuh berkah - 8 Syawal 1432 H (07/09/2011)
www.remajaislam.com

Pacaran Islami...! Ada Gak Sih...?

Kecintaan terhadap lawan jenis merupakan fitrah yang ada pada setiap manusia yang sempurna. Inilah hikmah diciptakannya manusia dengan jenis yang berbeda, berupa laki-laki dan wanita.
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)“. (Q.S. Ali Imran: 14).
Namun kecintaan kepada lawan jenis, harus diletakkan pada tempatnya sesuai aturan syari’at. Jika tidak, maka di sinilah manusia akan hidup seperti binatang, bahkan lebih keji lagi. Cara dan tipsnya yang syar’i, bina dan tumbuhkan cinta ini dalam rumah tangga melalui gerbang nikah, bukan sebelum berumah tangga, karena ini terlarang dalam agama kita.
Pembaca yang budiman, kecintaan terhadap lawan jenis inilah yang menjadi alasan dua anak manusia terjerumus dalam perkara haram, hina dan keji dengan menjalin hubungan, memadu kasih, mengukir kisah asmara dan berjanji setia sehidup dan semati, atau lebih akrab disebut dengan istilah “pacaran” !!!
Betapa banyak harta yang terbuang karenanya, betapa banyak manusia menjadi gila karena ulahnya, betapa banyak kemaksiatan yang terjadi karena melakukannya, dan jiwapun melayang disebabkan olehnya. Namun sangat sedikit manusia yang mau mengambil pelajaran.
Lalu kenapa produk barat yang bermerek “pacaran” ini masih menjadi “virus” yang menjangkiti hampir semua kalangan, mulai dari Sekolah Dasar, SMP, SMA, sampai di bangku kuliahan. Mereka merasa malu, bila masih sendiri alias belum punya pacar. Semua ini disebabkan karena hawa nafsu yang sudah berkuasa pada diri seseorang, kurangnya perhatian orang tua, dan jauhnya mereka dari agama.
Berbagai macam dalih dan beribu merek alasan yang sering dilontarkan untuk menghalalkan produk haram ini. Yah, “alasanya mengikuti perkembangan zaman“, “cara untuk mencari dan memilih pasangan hidup, agar bisa saling mengenal karakter dan sifat masing-masing sebelum menjalani bahtera kehidupan rumah tangga”. Ini adalah jerat-jerat setan. Lalu sampai di mana kalian akan saling mengenal pasangan? Apakah sampai harus melanggar batasan-batasan Allah !!? Ini adalah pintu kebinasaan yang akan menghinakan dirimu.
Dalil Haramnya Pacaran
Allah -Azza wa Jalla- Yang Maha Penyayang kepada hamba-Nya telah menutup segala celah yang bisa membinasakan hamba-Nya, di antaranya adalah zina, dan segala pengantar menuju zina. Allah –Azza wa Jalla- berfirman:
Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk“. (QS. Al-Isra’ : 32)
Allah telah melarang hamba-Nya untuk mendekati perzinaan, karena zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk. Maka segala hal yang bisa mengantarkan kepada bentuk perzinaan telah diharamkan pula oleh Allah. Sedangkanpacaran adalah sebesar-besar perkara yang bisa mengantarkan ke pintu perzinaan !!! Data dan realita telah membuktikan; tak perlu kita sebutkan satu-persatu kisah buruk dan menjijikkan, dua insan yang dimabuk asmara.
Jika Allah dalam ayat ini mengharamkan pengantar menuju zina (diantaranya pacaran), maka tentunya Allah mengharamkannya karena hal itu akan menimbulkan mafsadah (kerusakan) di atas permukaan bumi, seperti kerusakan nasab, harga diri, rumah tangga, dunia, dan akhirat.
Para Pembaca yang budiman, Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah menjelaskan firman Allah di atas, kenapa Allah mengharamkan pacaran? Jawabnya, berdasarkan hadits-hadits yang ada, bahwa pacaran mengandung beberapa perkara maksiat lainnya; satu dengan lainnya saling mengundang, seperti:
Memandang Lawan Jenis yang Bukan Mahram
Saling memandang antara satu dengan yang lainnya sudah menjadi perkara yang lumrah bagi dua insan yang dimabuk cinta. Sementara memandang lawan jenis bisa membangkitkan syahwat apalagi bila sang wanita berpakaian ketat yang menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya. Oleh karena itu “bohong” bila seorang laki-laki tidak tergiur dengan penampilan wanita yang menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya, apa lagi sang wanita tergila-gila kepadanya dan tiap hari berada di sisinya. Sebenarnya sang laki-laki bejat tinggal menunggu waktu dan kesempatan saja untuk bisa melampiaskan nafsu setannya. Setelah itu terjadilah apa yang terjadi… naudzu billahi min dzalik.
Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim menjaga matanya dari memandang perkara-perkara yang diharamkan untuk dilihat. Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman,
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya (dari hal yang haram); yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya (dari yang haram)“. (QS. An-Nur: 30-31).
Jarir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhuma- berkata,
سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عَنْ نَظَرِ الْفَجْأَةِ ؟ فَقَالَ: اِصْرِفْ بَصَرَكَ
Aku bertanya kepada Rasulallahi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- tentang pandangan yang tiba-tiba (tanpa sengaja)? Maka beliau bersabda, “Palingkan pandanganmu“. [HR. Muslim (2159), Abu Dawud (2148), At-Tirmidziy (2776)]
Memandang wanita yang tidak halal untuk dipandang (bukan mahram), meskipun tanpa syahwat, maka ia adalah zina mata. Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
كُتِبَ عَلَى ابْنِ اَدَمَ نَصِيْبُهُ مِنَ الزِّنَا مُدْرِكٌ ذلِكَ لَا مَحَالَةَ: الْعَيْنَانِ زَنَاهُمَا النَّظَرُ ، وَالْأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الْاسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلَامُ، وَالْيَدُ زِنَاهُ الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِنَاهُ الْخُطَا، وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ أَوْ يُكَذِّبُهُ
Telah ditulis bagi setiap bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah (lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, sementara qalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluanlah yang membenarkan (merealisasikan) hal itu atau mendustakannya“. [HR. Al-Bukhoriy (5889) dari Ibnu Abbas, dan Muslim (2657) dari Abu Hurairah]
Saling Merayu, dan Menggoda dengan Suara Lembut
Lalu bagaimana lagi jika yang dilakukan bukan hanya sekedar memandang, tapi juga dibumbui dengan cumbu rayu, berbalut suara yang mengundang syahwat dan sejuta godaan dusta!! Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman,
Maka janganlah kamu tunduk (bersuara lembut) dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik“. (QS. Al-Ahzab:32).
Al-Hafizh Ibnu Katsir-rahimahullah- berkata menafsirkan ayat ini, “Maknanya hal ini, seorang wanita berbicara (di balik tirai dan penghalang, -pent) dengan orang lain dengan ucapan yang di dalamnya tak terdapat kemerduan suara, yakni seorang wanita tidak berbicara dengan orang lain sebagaimana ia berbicara dengan suaminya (dengan penuh kelembutan)”. [Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-Karim (3/636)]
Jadi, seorang lelaki atau wanita terlarang untuk saling menggoda, merayu, dan bercumbu dengan ucapan-ucapan yang membuat salah satu lawan jenis tergoda, dan terbuai sehingga pada gilirannya membuka jalan menuju zina, baik itu zina kecil (seperti memandang, saling memikirkan, dan lainnya), maupun zina besar !!
Menemui Wanita Tanpa Mahram, dan Tanpa Pembatas
Sehari bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sebulan, dan sebulan bagaikan setahun bila sepasang anak manusia yang sedang dimabuk cinta tidak bertemu. Ketika mereka bertemu, pastilah berduaan. Sang pria berusaha sebisa mungkin menemui si wanita, tanpa ada mahram, dan tanpa pembatas berupa tirai yang melindungi mereka dari pandangan syahwat. Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
إَيَّاكُمْ وَالدُّخُوْلَ عَلَى النِّسَاءِ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ: أَفَرَأَيْتَ ألْحَمْوَ؟ قَالَ : الْحَمْوُ الْمَوْتُ
Hati-hatilah kalian dari masuk menemui wanita”. Seorang lelaki dari kalangan Ashar berkata, “Bagaimana pendapatmu dengan kerabat suami?” Maka Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Mereka adalah kematian (kebinasaan)“. [HR. Al-Bukhoriy (5232), Muslim (2172), dan At-Tirmidziy (1171)]
Berduaan antara Pria dan Wanita
Lebih para lagi, jika pria dan wanita yang berpacaran ini saling berduaan, karena setan sudah hampir berhasil menjerumuskan keduanya dalam zina. Makanya, kasus zinanya orang yang berpacaran, itu terjadi di saat mereka berduaan; saat mereka bebas mengungkap isi hatinya, dan syahwatnya yang bergejolak kepada lawan jenisnya. Sebab itu, kedua pasangan yang haram ini berusaha mencari tempat yang tersembunyi, dan jauh dari jangkauan manusia; ada yang pergi ke daerah wisata Malino, Bantimurung, tepi pantai; ada yang lebih elit lagi sewa hotel, villa, dan lainnya. Untuk apa? Agar bebas berduaan melampiaskan birahinya yang keji !!! Di lain sisi, sebagian wanita tak sadar jika ia akan dihinakan dengan perbuatan itu, karena hanya sekedar janji-janji muluk dan dusta. Sadarlah wahai kaum wanita, jika seorang lelaki yang mengungkapkan cintanya kepadamu, tanpa melalui pintu nikah, maka ketahuilah bahwa itu adalah “cinta palsu“, dan “janji dusta
Seorang dilarang berduaan dengan lawan jenisnya yang bukan mahramnya, karena hal itu akan membuat setan lebih leluasa menggoda dan menjerumuskan seseorang dalam zina, dan pengantarnya. Rasulllah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
لَا يَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِامْرَأَةٍ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا
Jangan sekali-sekali salah seorang di antara kalian (kaum pria) berduan dengan seorang wanita, karena setan adalah pihak ketiganya“. [HR. At-Tirmidziy (2165), dan Ahmad (114). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Al-Irwa’ (6/215)]
Memegang dan Menyentuh Pacar
Pacaran tidaklah lepas dari bersentuhan, entah dengan cara berjabat tangan, berboncengan di atas kendaraan, atau berpegangan, berpelukan, berciuman dan lainnya. Ketahuilah bahwa memegang dan menyentuh wanita yang bukan mahram kita adalah perbuatan yang diharamkan dalam agama kita. Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
لَأَنْ يُطْعَنَ فِيْ رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لَا تَحِلُّ لَهُ
Andaikan kepala seseorang di cerca dengan jarum besi, itu lebih baik (ringan) baginya dibandingkan menyentuh seorang wanita yang tak halal baginya“. [HR. Ar-Ruyaniy dalam Al-Musnad (227/2), dan Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir (486, & 487)]
Al-Allamah Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albaniy-rahimahullah- berkata setelah menguatkan sanad hadits diatas dalam Ash-Shohihah (1/1/448), “Dalam hadits ini terdapat ancaman yang keras bagi orang yang menyentuh wanita yang tak halal baginya. Jadi, di dalamnya juga ada dalil yang menunjukkan haramnya berjabat tangan dengan para wanita (yang bukan mahram), karena berjabat tangan dicakup oleh kata “menyentuh”, tanpa syak. Perkara seperti ini telah menimpa kebanyakan kaum muslimin di zaman ini. (Namun sayang), di antara mereka ada yang berilmu andaikan ia ingkari dalam hatinya, maka masalahnya sedikit agak ringan. Cuman mereka ini berusaha menghalalkannya dengan berbagai jalan, dan takwil. Telah sampai suatu berita kepada kami bahwa ada seorang tokoh besar di Al-Azhar telah disaksikan oleh sebagian orang sedang berjabat tangan dengan para wanita !! Hanya kepada Allah tempat kita mengadu dari keterasingan Islam“.
Nasihat bagi Orang Tua
Suatu perkara yang membuat kita sedih, orang tua tidak peduli lagi dengan anak gadisnya ketika keluar rumah bersama laki-laki yang bukan mahramnya. Keluar dengan berpakaian serba ketat, kemudian dibonceng,. Tidak tahu kemana anak gadisnya dibawa pergi. Lalu terjadilah apa yang terjadi. Si gadis terkadang pulang larut malam, namun orang tua hanya membiarkan kemungkaran terjadi di dalam rumah tangga, dan keluarganya. Inilah Dayyuts yang diharamkan baginya jannah (surga). Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
ثَلَاثَةٌ قَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِمُ الْجَنَّةَ : مُدْمِنُ الْخَمْرِ وَ الْعَاقُّ وَ الدَّيُّوْثُ الَّذِيْ يُقِرُّ فِيْ أَهْلِهِ الْخُبْثَ
Ada tiga golongan yang sungguh Allah haramkan baginya surga: pecandu khomer, orang yang durhaka (kepada orang tuanya), dan dayyuts yang membiarkan perbuatan keji dalam keluarganya“. [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (2/69/no. 5372). Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih Al-Jami’ (3047)]
Jika kita melirik ke arah yang lain, ternyata ada juga wanita yang berbusana muslimah dan pria memakai gamis jatuh ke dalam jerat setan ini. Mereka sebut dengan istilah “pacaran islami“. Tentunya ini justru lebih berbahaya karena jalan menuju perzinaan yang telah dibungkus dengan label “islami”. Padahal sungguh agama Islam yang suci ini telah berlepas diri dari perbuatan ini.
Pacaran yang merupakan pos dan gerbang menuju zina ini, jika dianggap “islami” -padahal itu haram berdasarkan ayat yang lalu-, maka kami khawatirkan akan muncul generasi yang akan menghalalkan perkara-perkara haram lainnya, karena dipoles dan dihiasi dengan label “islami” sehingga mereka nantinya akan membuat istilah “musik islami”, “khomer islami”, “mencuri islami”, “riba islami”, “judi islami”, dan lain sebagainya. Padahal musik, khomer, mencuri, riba, dan judi adalah perkara-perkara haram, namun dihalalkan oleh mereka hanya karena permaiman kata yang licik. Na’udzu billah min dzalik !!
Akhirnya kami nashihatkan kepada kaum yang dilanda asmara agar segera bertaubat kepada Allah sebelum nyawa meregang. Hentikan pacaran yang akan menjatuhkan kalian dalam jurang kenistaan. Jagalah kehormatan kalian yang suci dengan tameng ketaqwaan kepada Allah -Ta’ala- .
Sumber : Islamedia - Buletin Jum’at Al-Atsariyyah edisi 67 Tahun II. Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas.

Selasa, 30 Agustus 2011

Meraup Pahala Lewat Bersin

Meraup Pahala Lewat Bersin

Muslim Muda…haaaatciin… aktivitas yang satu ini sangat sering kita lakukan bahkan hampir setiap hari, terkadang saat belajar, lagi di mushollah, sementara berkendaraan etc.
Hal yang sepele ini sebenarnya bisa mendatangkan banyak pahala, gak tanggung-tanggung pahalanya gedde banget.
Muslim Muda….karena keseringannya maka peluang untuk mendapatkan pahalapun sangat besar asalkan nih tetap memperhatikan adab-adabnya. Untuk lebih jelasnya cekidot aja deh..

1.  Mengucapakan Alhamdulillah

Sebagian orang nih apabila bersih terkadang mengucapakan hal-hal aneh, padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan kita mengucapkan hamdalah “Alhamdulillah” saat bersin

2.  Mengucapkan Yarhamukallah
Buat kalian yang mendengarkan orang lain bersin dan mengucapkan “alhamdulillah” maka kalian kudu menjawabnya dengan “yarhamukallah”

3.    Mengucapkan Yahdikumullahu wayushlihubaalakum

Buat yang bersin tadi, apabila mendengarkan orang lain mengucapkan “yarhamukallah” maka dia harus mengucapkan “yahdikumullaju wayushlihubaalaakum”

Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Apabila salah seorang diantara kalian bersin, maka ucapkanlah :Alhamdulillah (segala puji bagi Allah), maka hendaklah saudaranya menjawab :Yarhamukallah (semoga Allah merahmati engkau). Apabila ia mengucapkan Yarhamukallah, maka ucapkanlah(orang yang bersin) untuknya : Yahdikumullahu wa Yushlihubaalakum (semoga Allah memberi kalian hidayah dan memperbaiki segala keadaan kalian)”  (HR. Bukhari)

Penting juga nih…apabila orang yang bersin, kemudian bersinnya sudah lebih dari 3x maka sang pendengar (kaya radio aja nih) tidak perlu menjawab lagi cukup didoakan karena saudara kita itu kayanya akan kena flu, jadi katakana saja “Syafakallah” (semoga Allah menyembuhkanmu)

Dengan mengamalkan ini, insya Allah kalian akan meraup banyak pahala

Wallahu a’lam

Selasa, 16 Agustus 2011

Pesantren Kilat SMAN 23


Pesantren kilat beda dengan pesantren geledek, pesantren halilintar....bedanya dimana ya? hehehe! 
Bertempat di Ruang Aula SMAN 23, yg sebelumnya pernah jadi Ruang Guru dan sekarang jadi Ruang Kelas, lantai 2 dekat Musholla Bahrul Ilmi. Pesantren kilat tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena pesantren kilat kali ini diikuti oleh semua tingkatan kelas, mulai dari kelas X hingga kelas XII. Kelas X menyelenggarakan sanlat pada minggu pertama ramadhan (6-7 Agustus 2011), kelas XII pada minggu kedua ramadhan (13-14 Agustus 2011), dan kelas XII pada minggu ketiga ramadhan (20-21 Agustus 2011).

Dengan pembukaan oleh Bapak Ali Mukodas (Wakasek Kesiswaan) dan Bapak Ali Alawi (Pembina ROHIS), sanlat dimulai pada pukul 8 pagi pada hari sabtu hingga pukul 8 pagi pada hari ahadnya. Setiap rangkaian acara pada sanlat ini kalo dipikir-pikir sepertinya cukup padat, misalnya materi pertama yaitu Ma’rifatullah, materi kedua Ma’rifatul insaan, terus Training Motivasi dan Muhasabah, tak lupa juga ifthar dan sahur berjama’ah plus Mentoring kelompok untuk memperjelas pemahaman materi.

Alhamdulillah 2 minggu kemarin sanlat telah sukses diselenggarakan, terima kasih untuk guru-guru kami tersayang yang telah menyiapkan acara sanlat ini dengan sangat apik, (Bapak Mahmudin, Bapak Sumidjo, Ibu Ina Chandra, Ibu Cut Yusvidar, Ibu Hanifah, dan lain-lain) menemani kami dari awal hingga akhir acara, juga kepada Alumni ROHIS yang telah memberikan materi dan mendampingi acara sanlat ini, dan kepada pengurus OSIS dan ROHIS yang sudah terjaga dalam operasional hingga acara ini dapat berlangsung.

Materi 1 & 2 diisi oleh Ka Lanang Pribadi, alumni ROHIS angkatan 95 (dah lama banget ya!), mengenalkan kita kepada Allah dan kepada diri kita sendiri, kalo boleh dikaitkan secara sederhana pepatah yang mengatakan “Man’arofa nafsah faqod’arifa robbah” siapa yang mengenal dirinya ia akan mengenal Rabb-nya, sebenarnya cukup mewakili intisari kedua materi tersebut. Dan ketika seorang manusia melupakan Rabb-nya, sebenarnya ia sedang melupakan dirinya sendiri, iya kan…? Slide-slide power point yang ka Lanang presentasikan, dan film-film short episode juga sangat bagus. Sesi ketiga selepas mengikuti materi 1 & 2, 2 kali mentoring, ifthar dan shalat tarawih berjama’ah, peserta mengikuti Training Motivasi oleh Ka Aris Setyawan di malam hari, dari jam 8 malam higga jam 10 malam, materi trainingnya sungguh Luar bi-dahsyat! Malam harinya selepas beristirahat, peserta mengikuti muhasabah dan sahur berjama’ah.

Upaya kecil kami ini ya Rabb, ketika setiap diri kami memiliki peran untuk menjadikan almamater kami, SMAN 23 menjadi lebih baik dari tahun ke tahun, progress dengan pertumbuhan dan perkembangannya yang signifikan, berikhtiar agar kelak Siwa-siswi SMAN 23 memiliki karakter dan akhlak yang mulia, yang memuliakan dirinya, memuliakan kedua orang tuanya, memuliakan guru-gurunya, memuliakan saudaranya, memuliakan agamanya, dan memuliakan masa depannya, semoga Engkau mengijabah setiap lantunan doa-doa kami di bulan Ramdhan yang penuh berkah…Amiin

Open House ROHIS (OHR)

Dari blog sebelah http://blogbersamaitfi.blogspot.com/

Assalamualaikum...Pagi tadi rohis angkatan ane ngadain OHR (Open HOuse Rohis). Open House Rohis adalah acara wajib tahunan yang di adakan oleh rohis untuk merekrut anak anak kelas sepuluh yang baru masuk... 

Sebenarnya.. KHUSUS ekskul ROHIS ini adalah eklskul WAJIB yang harus di ikutin ama semua siswa siswi yang muslim.. tapi entah mengapa (ohhh) untuk kegiatan rohis, biasanya terjadi yang namanya seleksi alam...ngertikan maksudnya?!?!? ..
Oke.. it's no problem.. tapi alhamdulillah untuk OHR sekarang jumalahnya lumayan banyak.. ada sekitar 13 orang akhwat (cewe) dan 13 orang ikhwan (cowo) .. 

weitsss.. pada dengerin bener bener nih.. ckck
Padahal, di awal pendaftaran, yang ngedaftar aja ada sekitar 5o orang.. tapi entah menapa hanya segono yang dateng.. yang ternyata di sini sudah terjadi seleksi alam..

Oke, ane ceritakan apa apa aja yang perlu ane ceritakan di OHR tahun angkatan ane.. wkwkwk

wietsss janga deket deket yaaa.. bukan muhrim!!
Acara di mulai dari MC kita yang sudahh terlatih 1 hari sebelum acara...wkwkwk ini dia Ria dan Rival sedang membuka acaranya.. 

subhanallah.. indahnya .. :) 
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan tilawah dan sari tilawah.. kebetulan tilawahnya di bawain ama temen sekaligus ketua kelas ane M.yasser dan sartilnya ane sendiri... wkwkkw kita membawakn (ciie di bawaaa) surat Al-mujadallah ayat 11 ..




Trusss acara selnajutnya sambutan (bukan sambitan!!!) dari ketapel kita.... Hibatul wafi ... (di sambut takbir! Allahu Akbar!! gak bolah tepuk tangan ya...) subhannallah biar sambutannya singklat padat tapi mengandung arti yang dalam ... -_______-


Add caption
sambutan di lanjutkan oleh sambutan dari ketua Rohis kita Ka Egy Subentra.. TAKBIR!

 kemudian pembina kita memberikan wejangannya... Pa Ali Al alawi .. (di sambut takbir! Allahu Akbar!) 


setelah itu.. acara di lanjutkan oleh acara yang sudah di jadwal kan.. kita juga dapet materi dari kaka M.Arif Julianto alumni  SMAN23. ka arif memberikan mater tentang cara belajar yang efektif.. dan yang bikin serunya dia ngejelasinnya pke flash!!! setelah itu kita nngadain mentoring yang di bagi 2 kelompok .. kelompok 1 oleh ka tia dengan asmen iis dan kelompok 2 oleh ka indah oleh asmen tina.. 


kita juga ngadain game tali.. malu maluin! ane kalah ama anak kelas 1!!!!! setelah itu kita menjalankan sholat dzuhur berjamaah dandi lanjutkan oleh nonton bareng foto-foto pas waktu kita TA... sambil makan kwetiaw bikinan maamnya nurul... wkwkkw 


sehabis itu pembagian doorprize deh... yang menang dapet hadiah... ciiie selamat yaaaaaaa... 

ini anak panitia lagi nyiapin makan... wkwkwk sibuk poto ape nyiapin????
setelah acara OHR selesai... kita selaku paniti mengadakan evaluasi yang di pimpin oleh ka Maulana Hasan...

sekian cerita OHR hari ini, semoga bermanfaat.... takbir!!! Allahu Akbar!!!

Rabu, 10 Agustus 2011

Agar Tak Mudah Meng"Galau"



 
Islamedia - Belakangan ini Rino sering murung tak tentu. Kondisinya yang sering terlihat galau itu cukup menggalaukan teman-teman dan orang tuanya. Karakternya yang periang belakangan ini menghilang. Di kelas, candaannya sudah jarang terdengar. Dari sudut ruangan kelas, posisi Rino duduk, hanya terlihat muka murung, diam, suram, jerawatan dan pas-pasan milik Rino. Sekalinya Rino bersuara, terdengar lantunan kalimat puitis yang nggak banget.

Suatu saat guru Matematika memberikan soal tentang integral yang agak rumit. Pak guru menantang adakah yang bisa maju ke depan untuk menjawab soal di papan tulis. Semua hening. Lalu Pak Guru bertanya, "Kenapa pada diam? Memangnya susah ya? Ayo coba, jangan diam aja." Tiba-tiba Rino yang sedari tadi diam, membuka mulutnya. "Pecahkan saja gelasnya. Biar ramai. Biar mengaduh sampai gaduh," ujarnya. Sontak saja semua terbahak. Galaunya agak mengkhawatirkan memang.

Selidik punya selidik, rupanya ada beberapa sebab Rino suka menggalau. Pertama, Rino tiba-tiba jatuh cinta dengan anak baru jurusan IPS. Anak pindahan dari desa. Tapi justru itu yang Rino suka. Karena Rino ngefans sama Bang Roma Irama, anak gadis dari desa itu mengingatkan Rino pada film Bunga Desa. Yah... Di Kartu Pelajar, usia Rino memang masih 17 tahun. Tapi pengetahuannya tentang film jadul rasanya membuat kita ragu dengan umur Rino sebenarnya.

Selain itu, ada kekhawatiran berlebih pada Rino kalau ia gagal masuk jurusan favoritnya di SNMPTN. Memang sekarang baru awal tahun ajaran dan masih beberapa bulan lagi SNMPTN, tapi Rino sudah mengkhawatirkan masa depannya. Setelah beberapa kali ikut try out, hasilnya ia gagal tembus jurusan Teknik Arsitektur UI. Ekstrimnya, ia hanya ingin jurusan itu. Bahkan ia tak berminat dengan pilihan kedua.

Ada lagi, Rino menjadi semakin galau karena tim kesayangannya, Argentina, gagal di Piala Copa America. Bagi sebagian orang yang tidak hobi sepakbola, mungkin kegalauan Rino dianggap gak penting. Tapi ya begitulah yang terjadi pada seorang fans berat Argentina.

Penting gak penting, galau itu memang bisa sering terjadi pada manusia, apalagi remaja. Karena itu, agar tidak menjadi remaja yang rentan galau, ada beberapa tips yang bisa diikuti.

1. Kenali Tujuan Hidupmu

Bila seseorang tidak mengenali tujuan hidupnya, maka ia rawan labil. Ia terombang-ambing dari suatu keadaan ke keadaan lain. Sedikit keadaan yang tidak menyenangkan, bisa didramatisir sedimikian rupa sehingga menghasilkan galau yang hebat.

Orang yang mengerti tujuan hidupnya, ia bisa saja galau, tetapi pada hal-hal yang menyangkut tujuan hidupnya. Seorang muslim yang menjadikan Allah sebagai tujuan hidupnya, maka kegalauannya ada pada saat ia berbuat dosa. Ia menyesal dan galau saat berbuat dosa karena dosa itu bisa menghalanginya mendapat Ridho Allah. Sedangkan bila musibah dunia menghampirinya, misalnya ia mendapat nilai ujian yang kecil, tidak menjadikannya galau berlebih karena nilai ujian yang kecil itu tidak menghalanginya mendapat ridho Allah. Ia tinggal berupaya agar ujian selanjutnya nilainya menjadi lebih baik; tanpa rasa cemas, sedih, atau murung berlebihan.

Begitu juga pada Rino, apabila ia mengenal tujuan hidupnya sebagai ciptaan Allah swt, ia tidak perlu uring-uringan karena Argentina gagal di Copa America. Olahraga hanya sekedar hiburan. Olahraga itu seharusnya menyehatkan. Tapi menjadi fans buta, membuat Rino seperti tak mengenal apa yang harusnya diperbuat untuk mencapai tujuan hidupnya.

Prinsipnya, "Musibah dunia ini tidak ada apa-apanya dibanding musibah akhirat." Begitu.

Pernah mendengar istilah MYOB (Mind Your Own Bussiness)? Artinya, kita disuruh fokus pada urusan kita saja. Tidak perlu mengurusi masalah-masalah lain yang tak berhubungan dengan kita. Pada dasarnya dalam pergalauan eh... pergaulan, kita dituntut untuk bersikap yang seimbang antara care dengan rese'. Kita memang perlu perhatian dengan sekeliling kita, tapi pada batas yang normal saja. Jangan sampai perhatian itu kebablasan sehingga menimbulkan kesan rese'. Nah, perhatian yang kebablasan ini juga bisa menimbulkan galau yang gak jelas. Yang putus cinta teman sekelas, eh.. yang galau berabad-abad malah kita. Kan gak banget. Karena itulah, mengenal tujuan hidup bisa membuat kita terhindar dari galau-galau yang gak penting.

2. Ridho Atas Kehendak Tuhan.

Kadang ekspresi kegalauan itu mencerminkan sikap kita yang tidak sopan kepada Tuhan. Tidak sopan di sini maksudnya kita tidak ridho atas kehendak Allah swt. Bila ada remaja yang setiap selesai bercermin timbul kegalauan, maka kemungkinan remaja itu tidak ridho dengan tampang yang diberikan oleh Allah swt. Akan sampai kapan kita terus-terusan tidak ridho dan menggalau atas kehendak Allah? Akan sampai kapan kita pelihara prasangka bahwa Allah tega memberikan keburukan pada kita? Maha Suci Allah dari sifat zholim.

Seorang mukmin, akan terhindar dari rasa galau karena sesuatu yang menimpa dirinya. Simak sabda berikut: “Amat mengherankan terhadap urusan mukmin, semuanya, hal itu tidak terdapat kecuali pada mukmin, bila ditimpa musibah ia sabar, dan bila diberi nikmat ia bersyukur.” (Hadits riwayat Muslim).

Sederhananya, hidup ini ada di antara dua penyikapan: sabar dan syukur. Orang yang mampu bersikap sabar pada keadaan yang tidak mengenakkan, akan terhindar dari sikap mudah galau. Tidak perlu galau kalau KRL mogok. Tidak perlu galau kalau terjebak macet. Bersabarlah. Orang sabar hidungnya lebar.. eh...

3. Kenali Potensi Diri, Tumbuhkan Percaya Diri

Galau hati juga bisa timbul dari rasa rendah diri. Seperti Rino yang gagal terus-terusan saat mengikuti try out, ia jadi menggalau. Sayang, kalau energi galaunya ia salurkan untuk belajar tanpa kenal menyerah, kemungkinan besar ia akan meraih cita-citanya. Tapi rasa rendah dirinya membuat ia memilih galau dari pada pantang menyerah.

Kenali potensi dirimu. Mengenali potensi diri bisa membantumu mengukur target yang tepat untuk dirimu. Dalam kasus Rino, anggaplah Rino memang gagal terus. Tapi ia bisa cari universitas mana yang cocok dengan nilainya. Kalau over confident, kita bisa berlebihan membentuk keinginan. Keinginan yang melewati batas potensi diri ini bisa mengakibatkan kita menghadapi kegagalan dan berujung pada kegalauan.

Begitulah beberapa tips untuk menghindari rasa galau. Jangan gampang galau yah..!! ;)

Kamis, 28 Juli 2011

Ramadhan is back, I'm very happy

Bismillah...
Assalamualaikum...

teman-teman, sebentar lagi bulan suci Ramadhan hampir tiba loh..
tau gak ramadhan itu apa???



Ramadhan itu adalah bulan penuh pengampunan bagi mereka yang bertaqwa dan bertawakal dengan memperbanyak amal ibadah. Satu hal yang istimewa adalah puasa Ramadhan yang hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim yang baliq dan berakal.

Nah…bagaimana kita akan menjalankan puasa bulan Ramadhan ini agar tetap sehat dan fit????
ROHIS SMAN 23 bakal ngasih sedikit tips tips agar kita tetep fit selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini..


  • Senang hati menyambut Ramadhan Dengan hati senang epinefrin tereduksi, endorpin dan aktivitas glukagon meningkat sehingga tubuh lebih kuat menghadapi puasa. Lebih hebatnya lagi ternyata organ-organ tubuh kita sangat senang menghadapi puasa. Lambung, usus, ginjal, liver, kulit adalah 5 organ yang paling senang menghadapi puasa setelah mereka diporsir tiada henti di bulan-bulan sebelumnya.
  • Jangan tinggalkan sahur. Sahur merupakan salah satu rangkaian dalam ibadah puasa Romadhan yang sangat disarankan, dalam sebuah Hadist disebutkan bahwa “Bersabda Rasulullah SAW: “Sahurlah kamu, karena dalam sahur itu terdapat berkah yang besar”. Kenapa sahur penting bagi kita yang menjalankan puasa?. Saat menjalankan puasa tubuh kita tidak mendapatkan asupan gizi kurang lebih selama 14 jam. Untuk itu supaya tubuh dapat menjalankan fungsi dengan baik, sel-sel tubuh membutuhkan gizi dan energi dalam jumlah cukup. Untuk menu sahur sebaiknya pilih makanan berserat dan berprotein tinggi, tapi hindari terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang manis-manis.
  • Hindari minuman kopi pada saat sahur karena kopi akan membuat kita lebih cepat mengalami dehidrasi atau kehausan.
  • Mengawali buka puasa dengan kurma dan air madu. Hal ini dapat memulihkan kadar gula darah dengan cepat. Hindari makanan berat seperti nasi pada waktu berbuka, namun laksanakan sholat Maghrib terlebih dahulu baru makan.
  • Hindari berbuka dengan minuman dingin atau es, karena akan menyebabkan sirkulasi darah tidak optimal.
  • Kunyah makanan dengan baik agar kerja pencernaan menjadi ringan. Satu suap 33 kali kunyah.
  • Kurangi konsumsi makanan berlemak, makanan yang diawetkan, penyedap rasa, minuman bersoda dan bumbu berbau tajam (cuka, cabe dan asam).
  • Pada malam hari usahakan juga untuk banyak minum air putih atau air madu untuk memperlancar peredaran darah dan mencegah dehidrasi.
  • Jangan tinggalkan olahraga. Menjalankan puasa bukan berarti berhenti total berolahraga. Justru aktivitas fisik tetap dibutuhkan untuk menjaga kelancaran peredaran darah agar kita tidak mudah loyo. Namun untuk urusan ini pilih olahraga ringan yang tak membutuhkan energi berlebih, seperti lari-lari kecil atau jalan kaki. Sebaiknya lakukan olahraga menjelang waktu berbuka. Tarawih juga merupakan aktifitas yang dapat menjaga kebugaran.
  • Tidur yang cukup akan membuat badan selalu fit saat melaksanakan puasa esok hari.
  • Kendalikan emosi. Rasulullah bersabda bahwa puasa itu bukan hanya menahan lapar dan dahaga tetapi juga menahan nafsu. Dengan kata lain tujuan puasa adalah memanajemen emosi, belajar bersabar dan berupaya mendekatkan diri kepada Tuhan. Secara psikologis ini mempengaruhi mental-spiritual kita, dengan mengendalian emosi membuat jiwa kita tumbuh lebih sehat, dan merasakan kedekatan dengan Allah membuat hati kita damai.
  • Selalu berpikir positif akan menjaga kesempurnaan puasa dan metabolisme tubuh kita.

Itulah beberapa tips bermanfaat untuk melancarkan ibadah puasa Ramadhan kita. Akhir kata selamat menyambut hadirnya bulan Ramadhan “Syahru Ramadhan
Mohon maaf lahir dan batin .
 

Followers

Blogger Tricks

free counters