Sabtu, 08 Januari 2011

Gimana Sih Numbuhin Percaya Diri...?

Pertanyaan bagus itu disampaikan oleh Sari, anak Rohis 23 kelas X yang tadi sudah meluangkan waktunya untuk ikut mentoring (8/1/2011), alhamdulillah selain sari hadir juga Tina, Silvia dan Khansa, sedangkan pengurus rohis akhwatnya yang hadir ada Rosi, Annisa HP, Lathifah, Indah, dan Chacha.

Mentoring kali ini agak mulur setengah jam, oya, di ikhwannya juga banyak yang hadir, ada Ka Syarif alumni rohisnya yang dah bawain banyak kalender 2011 buat yang hadir, trus ada Ka Ipin dan Ka Abdul yang dah datang dari pagi, tapi mereka semua lagi pada rapat, jadi ga mau ganggu deh. Kabarnya Kak Pompi juga hadir, tapi beliau belum memperkenalkan diri, beliau masih mahasiswa tahun awal di UI depok, sering2 ke 23 ya kak...terus alumni2 ikhwan dan anak2 rohis ikhwan lainnya kurang tau semuanya nih, jadi maaf ya jika tidak disebutkan disini.

Alhamdulillah tadi pengurus dan anggota rohis akhwatnya dapat memulai kegiatan Tahsin Qur'an atau kegiatan memperbaiki bacaan Al-Qur'an yang dipandu oleh Kak Ratna, Istri dari Ka Parlin yang dah lama membimbing kita semua, alumni dan pengurus Rohis 23, terima kasih banyak pada Kak Parlin dan Kak Ratna yang sudah meluangkan waktunya.

Setelah sharing gabungan mentoring kelas X dan XI tentang Rapot semester ganjil kemarin yang ada sebagian nilainya di bawah KKM, dan membuat harapan serta Azam agar di semester dua nilainya di rapot agar lebih baik, kudu pake strategi nih...mudahkan kami ya Allah. Selanjutnya mentoring kelas X dan XI kita di pisah, biar fokus aja, kelas X nya di pegang sama Kak Munawaroh dan Kak Tia, alhamdulillah kakak2 dapat meluangkan waktunya setiap pekan. Oya, Kak Antika tidak dapat hadir karena ibunya sedang sakit, jadi beliau harus menjaga ibunya, semoga ibunda kak Antika cepat sembuh ya...Amiin

Pertanyaan2 bagus yang dilontarkan anak2 rohis saat mentoring tadi, gimana sih cara numbuhin percaya diri? gimana sih agar berani bicara di depan umum? subhanallah, semoga menjadi PR yang dikerjakan bersama, bertahap dan terus menerus suatu saat pertanyaan itu pasti terjawab, hingga malah balik bertanya, kenapa sih kemarin kita tidak percaya diri dan belum berani berbicara di depan umum atau forum2...? penasaran dengan jawabannya? semoga bertahap dapat kita temukan jawabannya dalam mentoring mingguan.

Sharing dengan pak Ali Mukodas sepulang mentoring tadi dengan beberapa orang alumni akhwat, Kak Tia, Muna dan Fatimah, cukup memberikan kabar gembira bagi alumni rohis, memeberikan semangat dan motivasi tersendiri dari kemajuan rohis 23 kedepannya, terima kasih banyak pak...terima kasih pada alumni semuanya...

Pede Dong jadi Remaja Muslim!


Bener lho. Percaya diri itu bikin kita enjoy menikmati hidup. Bikin asyik menikmati tan-tangan dan rintangan. Percaya diri pun diyakini bisa menem-patkan kita sebagai orang yang bisa mengelola emosi. Duileee sampe segitunya ya? Bener. Sebab, ketika kita memiliki rasa percaya diri, kita tahu apa yang kudu kita lakukan. Kita bisa ngukur diri. Itu sebabnya, orang yang percaya dengan kemampuan dirinya, biasanya bakalan rileks en tanpa beban dalam berbuat. Ini, tidak saja membawa hasil maksimal, tapi juga antistres. Nggak percaya?
Silakan dicoba.

Sobat muda muslim, percaya diri alias pede emang kudu ditumbuh-kembangkan dalam diri kita. Kita rawat, kita bersihkan, kita poles dengan apik, dan kita sirami agar terus bersemi. Insya Allah, itu akan membuat kita tak pernah merasa terbebani. Kita akan menatap masa depan dengan penuh semangat dan tentunya tak mudah goyah dengan berbagai godaan en rayuan. Mulai dari rayuan pulau kelapa ampe rayuan gombal sekali pun. Nggak mudah percaya ama rayuan. Yakin itu.

Mungkin sebagian teman kita sutris banget pas ada yang ngata-ngatain bahwa umat Islam itu terbelakang en bodoh. Emang dalem banget en nyelekit pernyataan tersebut. Terus karena kalah mental akhirnya doi nggak pede lagi jadi seorang muslim. Jangan sampe tuh ngendon juga di jiwamu!

Padahal, cobalah kita berpikir lebih jernih. Sikap minder itu muncul justru karena kita merasa rendah diri. Merasa kerdil di hadapan orang lain. Padahal sejatinya, belum tentu orang lain lebih baik dari kita. Belum tentu pula kita lebih jelek di hadapan mereka. Itu semua adalah sekadar nilai dan cara pandang aja. Meski emang kudu ada standar nilai dan standar cara pandang yang benar.

Tapi terlepas dari salah-benar standar hidupnya, rasa percaya diri itu bisa menuntun kita lebih bijak dalam bersikap. Coba aja pikirkan. Kalo ada pernyataan seperti tadi, kamu jangan terpancing dan terbawa opini untuk ikut-ikutan merasa terbelakang, hanya karena kita sebagai muslim. Lagian pernyataan itu kan nggak sepenuhnya benar. Masih perlu diujicoba dan dibuktikan argumentasinya di lapangan. Tul nggak seh?
Mungkin benar pernyataan tersebut kalo fakta yang ditunjukkinnya adalah kaum muslimin yang berada dalam kondisi miskin dan tingkat pendidikannya rendah. Tapi kan masih ada kalangan muslim yang kaya dan jenjang pendidikannya lebih tinggi. Nah, jadi nggak perlu minder kan?

Bahkan jika pernyataan itu memojokkan kita sekali pun, bukan berarti kita pantas untuk minder en bersedih. Sebaliknya, fakta itu kita jadikan sebagai bahan renungan untuk lebih memberikan perhatian yang banyak kepada Islam dan umatnya. Tentunya, agar di kemudian hari kita lebih terhormat. Betul?
Jadi, nggak usah minder ya. Kita berjuang tanpa bosan, tanpa beban, dan tentunya tetap semangat. Buang jauh-jauh file minder van rendah diri dari daftar file di direktori otak kita. Kita cerahkan masa depan hidup kita dengan rasa percaya diri. Apalagi, kita adalah pejuang Islam, nggak pantes deh kalo kita malah nggak pede. Malu banget tuh sama jenggot yang jumlahnya cuma lima lembar itu. Heheheh (apa hubungannya ya?)
Tetep cool ya…

Wuih, cool? Emang mainnya hobi yang dingin-dingan aja ya? Kata teman saya sih, kalo kita cool berarti profesinya nggak jauh dari tukang reparasi kulkas? Hihihi.. ngaco aja ah. You pasti udah understand -lah dengan istilah cool ini.
Oke deh, kita sepakati aja dulu tentang istilah ini. Berdasarkan kamus bahasa slang yang berceceran banyak di internet, istilah cool ini muradif alias padanan katanya sama dengan asyik. Asyik? Bener. Wah, ternyata enak juga jadi remaja yang cool ya? Jadi, tetep sa'ik alias asyik dalam menjalani hidup ini. Kita bisa kok. Nggak masalah.

Sobat muda muslim, gimana dong buat yang belum pede? Kita kan pengen juga neh. Iya ya? Yang belum pede, berarti kudu belajar untuk pede. Kalo yang udah pede mah, kudu dipertahankan ya. Biar tetep pede.
Oke deh, buat kamu yang belum pede en supaya tetep cool, kita ngasih beberapa tips nih supaya bisa pede. Secara umum tapi ye. Insya Allah tetap bermanfaat kok.

Pertama , mengenali diri sendiri. Lho, emangnya ada yang masih belum kenal dengan dirinya sendiri? Wah, jangan heran Bro , banyak di antara kita yang nggak ngeh dengan diri kita sendiri. Caranya begini. Belajar menilai diri secara obyektif dan jujur. Susunlah daftar 'kekayaan' pribadi, seperti prestasi yang pernah diraih, sifat-sifat positif, potensi diri baik yang sudah diaktualisasikan maupun yang belum, keahlian yang dimiliki, serta kesempatan atau pun sarana yang mendukung kemajuan diri.

Kamu kudu nyadar dengan semua aset berharga yang kamu miliki. Terus, silakan temukan pula aset yang belum dikembangkan. Pelajari kendala yang selama ini menghalangi perkembangan diri kamu, seperti: pola berpikir yang keliru, niat dan motivasi yang lemah, kurangnya disiplin diri, kurangnya ketekunan dan kesabaran, tergantung pada bantuan orang lain, atau pun sebab-sebab eksternal lain.
Kalo pengen lebih keren, bikin deh hasil analisa dan pemetaan terhadap SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity and Threats) diri, kemudian digunakan untuk membuat dan menerapkan strategi pengem-bangan diri yang lebih realistik. Coba ye..

Kedua , menilai diri sendiri dengan jujur. Nah lho, jarang banget nih ada orang yang pandai menilai pribadinya dengan jujur. Mayoritas kalo udah bicara tentang dirinya, pasti GUE BANGET. Orang lain mah LEWAAAT. Ih, jangan sampe begitu ya.

Sobat muda muslim, sadari dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang kamu miliki. Ingat lho, bahwa semua itu didapat melalui proses belajar, berevolusi dan transformasi (perubahan) diri sejak dulu ampe sekarang. Kalo kamu mengabaikan/meremeh-kan satu saja prestasi yang pernah diraih, berarti mengabaikan atau menghilangkan satu jejak yang membantu kamu menemukan jalan yang tepat menuju masa depan.
Oya, ati-ati lho, kerana ketidakmampuan menghargai diri sendiri, mendorong munculnya keinginan yang tidak realistik dan berlebihan; contoh: ingin cepat kaya, ingin cantik en getop, mendapat jabatan penting dengan segala cara. Kalo dipiki-piki, semua itu sebenarnya bersumber dari rasa rendah diri yang kronis, penolakan terhadap diri sendiri, ketidak-mampuan menghargai diri sendiri--hingga berusaha mati-matian menutupi keaslian diri. Heuheuheu.. jangan ampe hinggap di dirimu deh!

Ketiga , berpikir positif. Cobalah kamu perangi setiap asumsi, prasangka, atau persepsi negatif yang muncul dalam benak kamu. Kamu bisa katakan pada diri sendiri, bahwa nobody's perfect dan it's okay if I made a mistake (duileee nih ngomongnya David Beckham banget).

Jangan biarkan pikiran negatif berlarut-larut karena tanpa sadar pikiran itu akan terus berakar, bercabang, dan berdaun. Semakin besar dan menyebar, makin sulit dikendalikan dan dipotong. Walah?

Itu sebabnya, jangan biarkan pikiran negatif menguasai pikiran dan perasaan kamu. Hati-hatilah agar masa depan kamu nggak rusak karena keputusan keliru yang dihasilkan oleh pikiran keliru. Jika pikiran itu muncul, cobalah menuliskannya untuk kemudian di re-view kembali secara logis dan rasional. Pada umumnya, orang lebih bisa melihat bahwa pikiran itu ternyata tidak benar. Coba ya? Iya sih! (nah kalo ini Dian Sastro banget neh! Hihihi)
Keempat , boleh deh pajang slogan-slogan oke. Tempelin dekat meja belajarmu: “Saya pasti bisa!”, “Saya akan belajar dari kesalahan ini” “Hari esok milik saya”, “Islam pasti menang!”, “Aku ingin syahid”. Wis, pokoke sebanyak-banyak yang bisa menggugah semangatmu.

Kelima , berani ambil risiko. Nah, ini juga perlu kamu kembangkan. Hidup ini selalu berubah sobat. Seringjkali bahkan kudu berani ngambil risiko. Kami nggak perlu menghindari setiap risiko, melain-kan lebih menggunakan strategi-strategi untuk menghindari, mencegah atau pun mengatasi risiko tersebut.
Contohnya, kamu nggak perlu menyenangkan orang lain untuk meng-hindari risiko ditolak. Jika kamu ingin mengembangkan diri sendiri (bukan diri seperti yang diharapkan orang lain), pasti ada risiko dan tantangannya. Namun, lebih buruk berdiam diri dan tidak berbuat apa-apa daripada maju berkembang dengan mengambil risiko. Ingat: No Risk, No Gain. Huhuy!

Keenam , tetapkan tujuan yang realistis. Nah, ini perlu sobat. Kamu perlu mengevaluasi tujuan-tujuan yang kamu tetapkan selama ini; apakah tujuan tersebut sudah realistik atau nggak. Dengan menerapkan tujuan yang lebih realistik, maka akan memudahkan kamu dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian kamu akan menjadi lebih percaya diri dalam mengambil langkah, tindakan dan keputusan dalam mencapai masa depan, sambil mencegah terjadinya risiko yang tidak diinginkan.

Ketujuh , bersyukur dan tawakal. Wajib deh buat kita semua untuk mensyukuri nikmat dari Allah. Kita kadang sulit menghadapi hidup ini, tapi dengan banyak bersyukur, pikiran dan perasaan kita jadi lebih tenang menghadapinya.

Moga beberapa tips yang berhasil saya ramu dari berbagai pendapat ini bisa bikin kamu tambah pede en tentunya tetep cool ya.
Islam bikin kita pede

Ada beberapa alasan yang sebenarnya bisa bikin kita pede dengan jadi muslim. Islam, agama kita, memiliki banyak kelebihan yang bisa dibanggakan. Dan tentunya bisa bikin pede dong. Jadi bener ya, kalo kita kenal dengan agama kita sendiri, dan tahu apa aja kelebihan-nya, insya Allah bikin pede.

Pertama , Islam mengajarkan bahwa tuhan kita adalah Allah. Maha segalanya. Tuhan yang lain mah lewaat deh. Firman Allah Swt.: “Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”. (QS al-Ikhlas [112]: 1-4)

Insya Allah ini juga bisa bikin kita pede. Kepada siapa lagi coba kita akan menyembah kecuali kepada Allah? Betul?

Kedua , Islam juga punya al-Quran. Ini benar-benar the amazing book . Pedoman hidup kita dari masalah yang kecil ampe yang besar. Mulai soal bersuci sampe pemerintahan dan negara. Wuih, mana ada kitab lain yang bisa begitu? Wah bener-bener bikin pede dan membanggakan banget.

Sampe-sampe W.E. Hocking berkomen-tar, “Oleh karena itu, saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa al-Quran mengandung banyak prinsip yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya sendiri. Sesunguhnya dapat dikata¬kan, bahwa hingga pertengahan abad ke tiga¬belas, Islam-lah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat.” ( The Spirit of World Politics, 1932, hlm. 461 )
Ketiga, kita punya nabi yang dikagumi orang sejagat. Rasulullah saw. diakui oleh kawan dan lawannya. Penulis buku Seratus Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia , Michael Hart, menyebutkan, “Dia (Muhammad saw.) adalah orang yang paling berpengaruh sepanjang sejarah kehidupan manusia lebih dari Newton dan Yesus (Nabi Isa) atau siapapun di dunia ini.”

Oke deh, paling nggak itu beberapa alasan kenapa kita kudu pede jadi remaja muslim. Yuk, kita sama-sama membangun rasa percaya diri dan mempertahankannya.Kita bisa mencoba mulai dari sekarang. Nggak perlu nunggu lama lagi. Apalagi, kita sebagai remaja muslim dan juga pengemban dakwah. Kalo sampe nggak pede, aduh, malu atuh!

http://ksrdki.blogspot.com

Jaulah FIKRA 23 Ke KALAM 28

(Versi Kalam 28)
Sabtu, 25 Desember 2010, KALAM 28 kedatangan tamu dari jauh, yaitu FIKRA 23 yang merupakan forum alumni ROHIS SMAN 23 Jakarta. Para alumni yang sekolahnya terletak di daerah Tomang, Jakarta Barat ini bermaksud datang untuk menyambung silaturahim sekaligus melakukan studi banding mengenai manajemen organisasi dan sistem kaderisasi KALAM dan ROHIS 28.

Sekadar informasi, kegiatan jaulah ini merupakan salah satu program kerja dari Departemen Hubungan Luar (Hublu) yang diketuai oleh Amin Ilyas (2005) dengan didukung pengurus KALAM 28 lainnya.
Awalnya, FIKRA 23 berencana jaulah ke KALAM beserta ROHIS 28, namun dikarenakan ada kegiatan E-Gen bagi siswa 28 maka jaulah diadakan dengan hanya mempertemukan para pengurus kedua forum alumni tersebut. Hal tersebut tidak mengurungkan niat FIKRA 23 untuk bersilaturahim ke Pasar Minggu. Bahkan mereka masih berencana untuk bertemu dengan teman-teman ROHIS 28 di lain kesempatan.

Jaulah yang rencananya dimulai pukul 10.00 ternyata harus mundur 1 jam dari jadwal karena kendala teknis dari pihak tuan rumah. Acara ini dilaksanakan di ruang kelas SMPIT As-Salaam  atas pertimbangan kondisi di lapangan. Pengurus KALAM yang hadir saat itu berjumlah 4 orang, yaitu Amin (Hublu), Fikar (PPSDS), Nesti (Pendidikan), dan Ulfah (Humas), sedangkan dari FIKRA berjumlah 9 orang (5 ikhwan, 4 akhwat).

Acara dibuka dan dimoderatori oleh Amin selaku penanggung jawab. Mulai pembukaan sampai zhuhur diisi dengan perkenalan struktur dan program kerja departemen-departemen KALAM (exp. Hublu dan PPSDS). Tidak lupa sebelumnya pihak FIKRA memperkenalkan para pengurusnya yang hadir dan maksud kedatangan mereka.

Ba’da sholat zhuhur dilanjutkan dengan acara inti jaulah, yaitu sharing. Sharing dimulai dengan penjabaran kondisi dakwah di SMAN 23 dan kondisi sumber daya alumni di FIKRA. 28 patut bersyukur mempunyai alumni seperti Bang Oho (1992) yang telah menulis buku Panduan Dakwah Sekolah. Berawal dari buku tersebut FIKRA termotivasi untuk mengembangkan manajemen organisasi dan sistem kaderisasi di SMAN 23 agar dakwah di sekolah mereka bisa berjalan dengan baik.

Hujan yang turun di luar cukup mengademkan hawa udara yang tadinya panas. Acara dilanjutkan dengan tanya jawab dari FIKRA kepada KALAM. Tema utama yang ditanyakan berpusat pada sistem kaderisasi di sekolah, alumni, dan keputrian serta bagaimana mensolidkan para alumni yang tersebar. Lagi-lagi 28 patut bersyukur dengan para alumni yang mempunyai kesempatan mengecap bangku kuliah di perguruan tinggi negeri. Karena ilmu dan pengalaman dakwah kampus menjadi bekal yang kemudian dikembangkan di dakwah sekolah. Sehingga KALAM yang dirintis oleh para alumni angkatan ‘90an bisa tetap berjalan sampai sekarang seiring dinamika dakwah SMAN 28.

Secara keseluruhan acara jaulah ini berjalan dengan lancar. Saran-saran yang terlontar selama acara menjadi masukan untuk FIKRA sekaligus KALAM itu sendiri. Jaulah berakhir pada pukul 14.30. Kemudian sebagai kenang-kenangan FIKRA memberikan souvenir kepada KALAM dan tidak lupa ada sesi dokumentasinya juga. Semoga dengan adanya jaulah ini telah menyambung silaturahim antara 28 dan 23. (Uhs/hMs)
 

Followers

Blogger Tricks

free counters