Jumat, 03 Desember 2010

Hijrah Yuk!



Hijrah koq ngajak2...? ya iyalah, kan biar rame, biar ada temen, biar ada ngingetin...! btw, apaan sih hijrah? apakah hijrah cuma ada pada zaman nabi aja? apakah saya yang biasa2 aja bisa ber-hijrah? yang pasti jawabannya adalah hijrah terjadi juga pada zaman kita dan siapapun kita dapat berhijrah!. Menjadi anak rohis sma negeri 23 pun salah satu bentuk hijrah.

Menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1 Muharram 1432 H ada baiknya kita memaknai bersama makna perayaan Tahun Baru Islam tersebut. Oya, Tahun Baru Hijriyah diawali pas Rasulullah dan para Sahabatnya berhijrah ke Madinah.

Sepengetahuan kita semua, berapa kali sih terjadi peristiwa Hijrah itu pada Masa Kenabian Muhammad SAW? satu, dua atau tiga? Benar, Hijrah pada masa itu terjadi sebanyak tiga kali, yang pertama hijrah ke Habasyah (Rasulullah tidak ikut serta, hanya para Sahabat), yang kedua ke Thaif (Rasulullah dan asistennya saja, tanpa para sahabat) dan terakhir ke Madinah (Rasulullah dan para Sahabat). Kalau penasaran jawabannya, buka aja buku Shirah Nabawiyah ya, karangan Ramdhan Al-buthy, trus kalo belum punya, pinjam aja sama kakak2 alumninya.

Hijrah itu sama seperti moving atau bergerak atau berpindah. Shalawat dan Salam bagi Nabi kita, sosok yang teramat tangguh dalam berhijrah dan sangat istiqomah dengan hijrahnya. Sejujurnya, rasanya kita harus semakin bangga menjadi seorang muslim dan menampilkan keislaman kita. hal ini dapat kita lihat pada dasar dalam penanggalan hijriah atau Tahun Baru Islam, berbeda dengan sistem penanggalan Masehi yang kita pakai saat ini, dasarnya adalah kelahiran kristus atau Isa Al-Masih (Masehi), hanya saja semoga penanggalan hijriah dapat menjadi penanggalan dunia menggantikan penanggalan Masehi,,,amiin.

Pada momen yang sangat berharga ini, mari bersama kita berintrospeksi diri dan menjadikan momen hijrah ini sebagai langkah awal kita untuk berubah. Tahapan dalam hijrah itu ada 3, seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an, yaitu Iman, Hijrah dan Jihad. Kenapa kita harus beriman dulu sebelum berhijrah? apakah kita sudah beriman kepada Allah? atau kita baru berislam? semoga Allah beri kita kesempatan untuk menunjukkan kesungguhan kita beriman kepada-Nya, amiin. Setelah kita beriman, baru kita dapat berhijrah, hijrah atau metamorfosis (seperti rencana tema Tafakur Alam tahun 2010 ini), minadzdzulumati ilannuur, hijrah dari kondisi yang jahil kepada cahaya islam, hijrah dari keraguan kepada keyakinan, hijrah dari keputusasaan kepada semangat, hijrah dari sekedar berkata menjadi beramal atau action!, dan sebagainya. Setelah berhijrah Allah anjurkan kita juga untuk bersungguh-sungguh atau berjihad dengan hijrah kita tersebut. Hijrah tanpa kesungguhan atau keistiqomahan seperti orang main skipping, loncat ke atas dan balik ke titik semula, atau balik pada keadaan semula. Selayaknya hijrah seperti orang hiking, atau mendaki...tapi jangan mendaki gunung merapi atau bromo ya, karena statusnya masih siaga atau awas. Hijrah seperti climber, menjadikan pribadi kita untuk terus dan terus memperbaiki diri tanpa henti. Tidak peduli seberapa gagal kita berusaha untuk memperbaiki diri dihadapan Allah, namun saat kita terus bertahan dalam kesungguhan kita, saat itulah posisi hati kita kepada Allah senantiasa dalam keadaan terbaik. Wallahua'lam bisshawab.

0 Responses to “Hijrah Yuk!”

Posting Komentar

 

Followers

Blogger Tricks

free counters