Jumat, 17 Desember 2010
Maybe Not Now, But Later!
Maybe Not Now, But Later! Mungkin Tidak Sekarang, Tapi Boleh Jadi Esok...!
Bismillahirrahmanirrahim...
Segala puji bagi Allah yang senantiasa merindukan taubat hamba-hamba-Nya.
Saudaraku, Kakak2 Alumni Rohis SMAN 23, Para pengurus Rohis 23, dan adik2 Rohis kelas X yang dicintai Allah.
Saat kita disuguhkan atau ditawarkan segelas air putih oleh saudara kita, mungkin saat itu kita dapat menolaknya, walaupun mungkin juga kita menerimanya, tergantung kondisi tenggorokan kita saat itu. Kita menolaknya boleh jadi karena kita juga memiliki sebotol air minum dalam tas, atau kita sedang tidak haus, atau kita segan karena mungkin saudara kita itu lebih membutuhkannya, namun ia itsar kepada kita, atau mungkin juga segelas air putih tidak cukup menarik perhatian kita untuk meneguknya. Namun boleh jadi saudaraku, kita akan membutuhkannya esok kelak. Esok saat kita tidak mendapatkan air putih untuk diminum karena air mati atau gas mati, tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli segelas air putih, atau tidak ada penjual air putih di sekeliling kita, sehingga saat itu tenggorokan kita begitu kehausan, saat itulah kita akan menggenggam kuat sang gelas agar airnya tidak tumpah setetespun.
Saat Rasulullah SAW dilemparkan kotoran berkali-kali oleh seseorang yang sangat membencinya setiap Ia melewati sebuah blok jalan dekat rumahnya, sehingga membuat geram putri dan para sahabat-sahabatnya, namun di sebuah kesempatan saat orang yang selalu melempari kotoran pada Rasulullah itu jatuh sakit, Rasulullah adalah orang pertama kali menjenguknya. Anehnya, justru Rasulullah bertanya kemana orang yang "biasa" melempari kotoran kepadaku? Subhanallah! Dan orang itupun kemudian masuk islam. Dalam sebuah kesempatan, seorang sahabat bertanya pada Rasulullah, kenapa Rasulullah tidak membalas kejahatan orang tersebut, bahkan malah menjenguknya, Rasulullah dengan bijaksana menjawab, "mungkin saat ini ia belum dapat menerima da'wah kita, namun boleh jadi esok...! atau mungkin keturunan-keturunannya kelak!" Masya Allah! siapa nama sahabat itu? silahkan temukan dalam buku shirah nabawiyah ya.
Tulisan ini sebenarnya untuk menyemangati diri dan menyemangati saudara-saudaraku yang terus berjuang dan bertahan dalam da'wah sekolah di almamater kita tercinta. Mungkin kita belum melihat semangat pembinaan, semangat mengikuti kegiatan-kegiatan rohis, semangat mendengarkan nasihat kebenaran dan kesabaran, semangat berda'wah, dan semangat memperjuangkan keindahan islam. Mungkin belum sekarang saudaraku! Mungkin mereka belum membutuhkan kita. Bukankah da'wah itu seperti menyuguhkan segelas air putih? Siapakah orang yang lebih sabar antara yang menyuguhkan segelas air putih dengan orang yang sabar menolaknya? Ketika orang-orang yang menolak da'wah kita atau para penyeru-penyeru kejahiliyahan tetap sabar dan lebih berdedikasi dalam menghancurkan generasi-generasi muda islam, kenapa kita mudah lemah semangat?
Wallahua'lam bisshawab...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Maybe Not Now, But Later!”
Posting Komentar