Minggu, 20 Februari 2011

Antara Dewasa dan Kedewasaan

                                                 Acara Komunitas Sahabat Rohis (Januari 2011)

Jika ada yang mengatakan Dewasa itu pilihan Tua itu pasti, rasanya setelah dipikir ulang kedua hal tersebut antara dewasa dan tua itu sama jika dilihat dari faktor usia. Satu hal yang pasti antara dewasa dan anak-anak itu berbeda.

Konsep diri pada seorang anak adalah bahwa dirinya tergantung pada orang lain. Ketika ia beranjak menuju dewasa, ketergantungan kepada orang lain mulai berkurang dan ia merasa dapat mengambil keputusan sendiri. Selanjutnya sebagai orang dewasa, ia memandang dirinya sudah mampu sepenuhnya mengatur diri sendiri.

Jikalau ada pembatasan usia bahwa seseorang dapat dikatakan dewasa setelah memasuki usia 17 tahun, hal itu betul juga. Islam sebagai agama yang menyeluruh mengenal istilah dewasa dengan sebutan baligh yang menunjukkan seseorang telah mencapai kedewasaan. "Baligh" diambil dari kata bahasa Arab yang secara bahasa memiliki arti "sampai", maksudnya "telah sampainya usia seseorang pada tahap kedewasaan". Secara hukum Islam, seseorang dapat dikatakan baligh apabila telah mengetahui, memahami, dan mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, serta telah mencapai usia 15 tahun ke atas.


Selain dilihat dari sisi pertumbuhan secara fisik, ada hal yang terpenting tentang makna dewasa dan kedewasaan. Dewasa dan kedewasaan, sepintas kedua hal tersebut sepertinya sama, namun sebenarnya berbeda, dewasa adalah penilaian secara ukuran (kuantitas) dan kedewasaan adalah penilaian secara kualitas (kualitas). 

Marc & Angel (2007) mengemukakan bahwa kedewasaan seseorang bukanlah terletak pada ukuran usianya, tetapi justru pada sejauh mana tingkat kematangan emosional yang dimilikinya. Berikut ini pemikirannya tentang ciri-ciri atau karakteristik kedewasaan seseorang yang sesungguhnya dilihat dari kematangan emosionalnya.


  1. Tumbuhnya kesadaran bahwa kematangan bukanlah suatu keadaan tetapi merupakan sebuah proses berkelanjutan dan secara terus menerus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan diri.
  2. Memiliki kemampuan mengelola diri dari perasaan cemburu dan iri hati.
  3. Memiliki kemampuan untuk mendengarkan dan mengevaluasi dari sudut pandang orang lain.
  4. Memiliki kemampuan memelihara kesabaran dan fleksibilitas dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Memiliki kemampuan menerima fakta bahwa seseorang tidak selamanya dapat menjadi pemenang dan mau belajar dari berbagai kesalahan dan kekeliruan atas berbagai hasil yang telah dicapai.
  6. Tidak berusaha menganalisis secara berlebihan atas hasil-hasil negatif yang diperolehnya, tetapi justru dapat memandangnya sebagai hal yang positif tentang keberadaan dirinya.
  7. Memiliki kemampuan membedakan antara pengambilan keputusan rasional dengan dorongan emosionalnya (emotional impulse).
  8. Memahami bahwa tidak akan ada kecakapan atau kemampuan tanpa adanya tindakan persiapan.
  9. Memiliki kemampuan mengelola kesabaran dan kemarahan.
  10. Memiliki kemampuan menjaga perasaan orang lain dalam benaknya dan berusaha membatasi sikap egois.
  11. Memiliki kemampuan membedakan antara kebutuhan (needs) dengan keinginan (wants).
  12. Memiliki kemampuan menampilkan keyakinan diri tanpa menunjukkan sikap arogan (sombong).
  13. Memiliki kemampuan mengatasi setiap tekanan (pressure) dengan penuh kesabaran.
  14. Berusaha memperoleh kepemilikan (ownership) dan bertanggungjawab atas setiap tindakan pribadi.
  15. Mengelola ketakutan diri (manages personal fears)
  16. Dapat melihat berbagai “bayangan abu-abu” diantara ekstrem hitam dan putih dalam setiap situasi.
  17. Memiliki kemampuan menerima umpan balik negatif sebagai alat untuk perbaikan diri.
  18. Memiliki kesadaran akan ketidakamanan diri dan harga diri.
  19. Memiliki kemampuan memisahkan perasaan cinta dengan berahi sesaat.
  20. Memahami bahwa komunikasi terbuka adalah kunci kemajuan.
Pastinya secara usia kita semua akan melewati fase-fase kedewasaan, terkecuali bagi mereka yang telah dipanggil Allah pada usia sebelum mereka dewasa, tapi apakah setiap yang dewasa memiliki kedewasaan diri? semoga kita memilikinya.

FIKRA 23 (dari berbagai sumber)

0 Responses to “Antara Dewasa dan Kedewasaan”

Posting Komentar

 

Followers

Blogger Tricks

free counters