Tulisan ini kupersembahkan untuk adik-adikku,
terutama adik-adik mentoringku,
adik-adikku di ROHIS SMAN 23,,,
Terima kasih telah menungguku hari ini, mari kita awali majelis ilmu ini dengan basmalah dan segenggam doa, agar kelak suatu saat, ketika kalian sudah dewasa nanti, betapa aku dan mungkin adik-adik semua begitu merindukan majelis ini.
Disini, dalam majelis yang dinanungi para malaikat, aku bukanlah seorang guru yang pandai menggurui ataupun mengajarkan, aku bukanlah seorang ahli ilmu, juga bukan seorang yang pandai mengamalkan, aku juga bukan seorang ahli ibadah, aku hanyalah seorang kakak.
Kakak yang lahir lebih dahulu dari dirimu, kakak yang ingin menjadi tempat kalian bertanya saat kalian bingung atau bimbang. Seorang kakak yang ingin menyampaikan hal-hal yang telah aku ketahui terlebih dahulu, karena aku telah menerimanya lebih awal. Kakak yang ingin memberimu semangat, agar adik-adikku terus optimis mengejar cita-cita.
Aku hanyalah seorang kakak yang lahir lebih dahulu darimu, tidak ada yang istimewa dari diriku, hanya saja banyak hal yang telah aku lewati dan telah aku temui, dan aku ingin menyampaikannya padamu agar kalian senantiasa berhati-hati.
Kesedihanmu adalah kesedihanku, dan bahkan kesedihan semua kakak-kakakmu di ROHIS ini...
Saat kalian sedih dengan nilai rapot yang diterima kemarin.
Meskipun kami tidak pernah mengatakannya.
Adik-adikku,
Aku sadar dengan keterbatasan waktuku bersamamu,
Keterbatasanku berkomunikasi denganmu,
Keterbatasanku menasihatimu,
Keterbatasanku mendengarkan cerita-ceritamu,
Keterbatasanku memberikan apa yang kamu inginkan.
Aku hanya mampu memberikan apa yang kalian butuhkan,
meskipun tidak kalian inginkan,
Mengajarimu melukis masa depan,
Menemanimu agar kelak menjadi pribadi-pribadi pilihan,
Andai engkau tahu wahai adik-adiku...
Zamanku berbeda dengan zamanmu nanti...
Entah seperti apa zamanmu nanti tanpa keberadaanku...
Aku hanya ingin mempersiapkanmu agar kelak kalian menjadi orang-orang yang dapat menaklukkan zaman, bukan sebaliknya.
Ketika pada zamanku banyak manusia yang menggadaikan keimanan dan harga dirinya,
entah bagaimana dengan zamanmu.
Seandainya bisa, aku ingin kebersamaan kita selalu ada...
Tentang cerita ukhuwah yang akan menyejarah...
Bahwa kita adalah bersaudara karena iman dan cinta...
Dan karena kalian begitu berharga untukku...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
loh loh? kok jadi nangis2an deh.. sayang fotonya ga ada tifanya. ka, kita semua saudara. menurut tifa ka fath, adalah salah satu guru dari sekian banyak guru yang bisa mengerti bagaimana kita, mengenal satu sama lain.. kami semua diajarkan kafath dengan rasa bahagia. semoga kaka tetap menjadi mujahidah mujahidah ya ka ! ALLAHU AKBAR!